Mohon tunggu...
Supriyadi
Supriyadi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis, Pendaki gunung, Relawan Small Action, Petani Hidroponik

Selanjutnya

Tutup

Trip

Pendakian ke Plawangan Sembalun

30 September 2024   09:28 Diperbarui: 2 Oktober 2024   16:20 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendakian lewat jalur Sembalun (foto:dokpri)

XPDC Gunung Rinjani  (Bagian 3)

Pendakian hari itu disambut dengan cuaca panas. Beruntung masih ada hembusan angin, sehingga sengatan panas matahari tak terlalu terasa panasnya. Jalan berdebu menjadi medan awal yang harus kami lewati diantara rumput ilalang yang kering kecokelatan. Kami harus ekstra hati -- hati agar tidak menginjak ranjau darat berupa kotoran sapi sepanjang jalur pendakian. Rupanya area ini sudah menjadi ladang gembala sapi penduduk lokal.

Kami tiba di Pos 1 setelah berjalan sekitar 45 menit. Ada sebuah gazebo beratap seng yang menjadi tanda lokasi Pos 1 jalur Sembalun. Beberapa pendaki nampak sedang beristirahat di gazebo tersebut. Saya berjalan mendekati dan bergabung dengan mereka duduk istirahat di gazebo. Seorang guide sedang bercakap dengan tamunya yang merupakan bule dari Italy. Guide tersebut berkata bahwa dalam seminggu dia bisa naik ke Rinjani sebanyak 3 kali.

" Untuk persiapan nikah bang, jadi harus kerja keras ngumpulin uang yang banyak" jelasnya kepada saya sambil tertawa. Saya membalasnya dengan senyuman dan mendo'akan dia diberikan kemudahan dan kelancaran.

Saya dan team melanjutkan lagi perjalanan menuju pos 2 Tengean yang jaraknya kurang lebih sekitar 20 menitan dari Pos 1. Kondisi medan jalannya landai -- landai saja, tidak terlalu menanjak tapi masih tetap berdebu. Beberapa kali kami harus minggir ketika ada ojek motor lewat. Kami juga harus berpaling menghindari debu yang ditinggalkan oleh roda sepeda motor. 

Tak berapa lama berjalan, kami sudah tiba di pos 2 Tengean. Sebelum menyeberangi jembatan, terdapat sebuah bangunan besar menyerupai rumah tempat para pengemudi ojek beristirahat. Di halaman nya sudah berjajar puluhan sepeda motor yang di parkir pemiliknya untuk menunggu pendaki turun.

Shelter di Pos 2 (foto:dokpri)
Shelter di Pos 2 (foto:dokpri)

Di seberang jembatan kami menemukan banyak gazebo tempat pendaki beristirahat. Kondisi Pos 2 sudah jauh berbeda dengan waktu kami dulu mendaki lebih dari sepuluh tahun silam. Selain gazebo, disini juga terdapat warung yang menjual makanan dan minuman dengan harga yang tentu saja lebih mahal dari harga di bawah. 

Disini juga terdapat bangunan yang lebih besar tempat Ranger Rinjani memantau kegiatan para pendaki. Saya di tempat ini istirahat sekitar setengah jam sambil menikmati pemandangan padang savanna perbukitan yang mengering.

Gazebo di Pos 2 (foto:dokpri)
Gazebo di Pos 2 (foto:dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun