Mohon tunggu...
Supriyadi
Supriyadi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis, Pendaki gunung, Relawan Small Action, Petani Hidroponik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kunjungan Siswa SMKN 2 Singosari Malang ke Kampung Hidroponik Lawang

28 Agustus 2024   16:46 Diperbarui: 28 Agustus 2024   16:52 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejumlah 65 siswa dan dua orang guru pendamping dari SMKN 2 Singosari Malang berkunjung ke Kampung Hidroponik Lawang pada hari Rabu, 28 Agustus 2024. Mereka berkunjung terkait dengan tugas Tahap Kontekstualisasi Project Penguatan Profil Pancasila (P5).  Sebenarnya ada tiga pilihan topik bidang studi yang ditawakan kepada siswa kelas XI dari jurusan mekatronik dan Multi Media ini, yaitu program IoT, AI, dan urban farming Hidroponik. Dan yang dipilih oleh mereka adalah Urban Farming Hidroponik.

" Sebenarnya program ini sudah berjalan 3 bulan lalu, dan ini adalaha kelompok terakhir yang berkunjung ke Urban Farming Hidroponik. Agak susah kami mencari lokasi Urban Farming Hidroponik, kebetulan salah seorang guru ada yang punya nomornya pak Supriyadi. Jadi akhirnya kami diberi kesempatan untuk berkunjung kesini" begitu penuturan Misbah, salah satu guru pendamping di acara kunjungan ini.

Inovasi model instalasi hidroponik warga sangat unik (foto:dokpri)
Inovasi model instalasi hidroponik warga sangat unik (foto:dokpri)

" Kemarin waktu bertemu di kantor saya banyak mendapatkan informasi terkait kondisi hidroponik disini. Dan setelah kami laporkan ke Kepala Sekolah, akhirnya kami diminta untuk bisa menjadikan kunjungan ini menjadi sebuah laporan Urban Farming Hidroponik yang mendetail dengan dilengkapi foto -- foto dan video selama kunjungan berlangsung" lanjut Misbah lagi.

Sebagaimana diketahui bahwa di Lawang ini ada kelompok masyarakat yang mengembangkan budidaya pertanian hidroponik di bawah binaan team CSR PT Otsuka Indonesia. Lokasi kegiatan mereka berada di kelurahan kalirejo kecamatan Lawang kabupaten Malang. Mereka sudah mulai menekuni pertanian hidroponik ini sejak tahun 2016 silam. Dan sempat terhenti selama dua tahun akibat wabah pandemi. Dan sekarang mereka sudah mulai eksis kembali menjalankan budidaya pertanian hidroponik dengan menanam sayuran seperti selada, sawi pakcoi, kangkung, kalian, kale, dan lain -- lain.

Foto bersama petani hidroponik Lawang (foto:dokpri)
Foto bersama petani hidroponik Lawang (foto:dokpri)

Kunjungan siswa SMKN 2 Singosari Malang ini merupakan kunjungan pertama yang mereka terima pasca aturan larangan berkumpul di masa pandemi. Padahal sebelum pandemi tingkat kunjungan masyarakat ke Kampung Hidroponik Lawang ini sangat intens. Bukan hanya kunjungan tamu yang ingin melihat dan belajar hidroponik saja, tapi juga mahasiswa yang melakukan penelitian dan juga anak sekolah yang ingin belajar hidroponik dating kesini. Kunjungan ini memiliki makna penting bagi petani hidroponik untuk membangkitkan semangat baru untuk lebih rajin menanam hidroponik.

"Dengan adanya kunjungan ini seolah menggugah semangat kami agar lebih giat  berhidroponik kembali.  Dan menyadarkan  kembali bahwa  berhidroponik adalah kegiatan yg keren,  bermanfaat dan menguntungkan. Semoga kerjasama  antar sesama  petani hidroponik  tetap terjalin dengan baik  agar tetap bisa menjaga kualitas tanaman dan bisa beker sama baik untuk pemasarannya" tutur Yami, salah satu petani hidroponik di kalirejo lawang ini.

Petani yang lain, Lilik Pudjiastuti menambahkan, "Mengingat setiap sekolah dari SD sampai SLTA digalakkan Pendidikan di luar sekolah, monggo bapak - ibu petani hidroponik untuk guyub kembali membangun hidroponik di Kalirejo ini. Kunjungan ini merupakan motivasi kami semua untuk lebih giat lagi untuk menanam sayuran hidroponik"

Sementara Meilini Herna juga menyampaikan hal yang sama, "Kunjungan siswa kali ini terus terang memberi stimulus kembali bagi kami pelaku hidroponik rumahan untuk lebih bersemangat menanamnya. Alhamdulillah Siswa SMKN 2 Singosari bisa merespon dengan baik apa yang kita sharing walaupun tidak banyak dan mendetail apa itu hidroponik. Kita menerangkan sesuai apa yang kita jalani sehari-hari dan dari ilmu yang kita dapat terdahulu.  Harapan terbesar bahwa akan tumbuh lagi pelaku hidroponik yang lebih banyak dan lebih produktif sehingga keberlangsungan sayur Arjuna Lawang tetap eksis dan bisa berbagi ilmu kepada yang lain.

"Para siswa banyak yang antusias ingin tahu lebih banyak tentang hidroponik dan mau belajar jadi petani melinial. Tadi  Pak Gurunya juga menyampaikan ingin tim P5 dari SMKN 2 Singosari ingin belajar lebih detail, karen di sekolahan sudah di buatkan greenhouse. Sebagai tindak lanjutnya sekolah akan mengirimkan utusan siswa lagi untuk mengenal dan belajar tentang hidroponik lebih mendalam" terang Suwito, petani hidroponik yang selalu kaya ide dan inovasi dalam membuat instalasi hidroponik di rumah nya.

Melihat langsung tanaman hidroponik di rumah warga (foto:dokpri)
Melihat langsung tanaman hidroponik di rumah warga (foto:dokpri)

Juni Hartoyo, petani lainnya yang juga ikut mendampingi kunjungan ini juga berpendapat sama. "Mereka cukup antusias untuk mendapatkan pengetahuan tentang hidroponik. Kedepan diharapkan kerja sama baiknya dari pihak sekolah dalam promosi produk petani maupun pengetrapan teknologi untuk kemajuan pengoperasian tanaman hidroponik."

Memang kegiatan seperti ini sangat penting untuk mengenalkan sejak dini tentang konsep ketahanan pangan keluarga melalui pertanian hidroponik di rumah kepada siswa sekolah. Harapannya siswa bisa mempraktekkan langsung kegitan pertanian hidroponik di rumahnya.

Misbah, selaku guru pendamping menerangkan," Kami sangat berterima kasih bisa mendapat kesempatan berkunjung di kampung hidroponik ini. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk pengenalan awal  tentang jenis urban farming hidroponik dan berharap siswa tertarik untuk menerapkannya di rumah. "

"Setelah datang langsung kesini kami melihat kebun hidroponik disini tertata, rapi, dan ramah petaninya. Penjelasannya juga sangat jelas, termasuk pendampingan dari PT. Otsuka Indonesia juga memberikan pandangan perencanaan program yang bisa digunakan secara berkala. Kami menugaskan kepada siswa untuk membuat laporan tertulis lengkap terkait kunjungan ini yang disertai dengan foto dan video. Harapan ke depan semoga terjalin kerjasama yang baik, dan semoga dari pihak SMKN 2 Singosari bisa berkontribusi juga dalam perkembangan pertanian bagi warga sekitar."

Soesilo Handoko  dari Team CSR PT Otsuka Indonesia mengharapkan kegiatan seperti ini bisa bermanfaat untuk para siswa didik. Dan berharap ke depan pihak sekolah bisa membantu membuat inovasi untuk menunjang tekhnolagi pertanian bagi masyarakat.

" Semoga kunjungan ini bisa memberikan manfaat kepada para siswa. Silahkan nanti bertanya apa saja kepada para petani tentang hidroponik. Harapannya ke depan pihak sekolah bisa meciptakan inovasi dan tekhnologi yang menunjang kegiatan hidroponik petani. Dan semoga para siswa bisa tertarik untuk melakukan kegiatan pertanian hidroponik"ujarnya.

Team CSR PT Otsuka Indonesia lainnya yang juga Pembina Petani Hidroponik Lawang, Supriyadi, mengungkapkan " Sudah saatnya anak muda milineal mengenal lebih dini tentang dunia pertanian hidroponik untuk mendukung program ketahanan pangan keluarga. Kunjungan siswa sekolah seperti  ini sangat baik dan perlu ditindak lanjuti dengan program lanjutan agar minat anak muda pada dunia urban farming hidroponik meningkat. Pertanian Hidroponik Lawang ini adalah contoh yang tepat untuk urban farming hidroponik di masyarakat karena petaninya sudah professional bisa menjual sayurnya. Walaupun mereka menanamnya di rumah, tapi kualitas sayurnya tidak kalah dengan yang di kebun besar"

Lawang, 28 Agustus 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun