Tak sedarah tapi sehati. Itulah slogan yang diusung oleh komunitas Sahabat Giriwana (SGW) Surabaya. Meskipun anggota SGW itu berasal dari latar belakang berbeda -- beda suku, ras, agama, dan Bahasa tetapi memiliki satu tujuan yang sama. SGW ini merupakan salah satu komunitas pendaki gunung yang juga turut aktif dalam kegiatan tanam pohon di gunung Arjuna sejak tahun 2016 silam.
SGW pertama kali dibentuk pada tahun 1992. Kemudian mengalami posisi vacum selama beberapa tahun. Dan baru mulai aktif kembali pada tahun 2013 yang kebetulan saat itu langsung terjun sebagai relawan kabut asap di Kalimantan Timur. Anggota aktif SGW sekitar 400 orang yang terdiri dari berbagai unsur masyarakat. Mulai dari pendaki gunung, relawan resik -- resik masjid, pemerhati budaya, botoh lawas, dan stek cangkok mangrove.
"Awal mula SGW ikut dalam kegiatan penanaman pohon PT Otsuka Indonesia di gunung Arjuna dari rekomendasi rekan Enno yang kebetulan juga sama - sama penggiat alam dan lingkungan hidup" ucap Dodik Purwo salah satu pengurus SGW saat mulai percakapan dengan penulis.
"Alhamdulilah Sahabat Giriwana sudah ikut serta dalam kegiatan penanaman mulai tahun 2016. Hingga saat ini tercatat kami sudah ikut tanam pohon sebanyak 6 kali. Sebab kegiatan tanam pohon ini sempat vakum selama dua tahun waktu pandemic covid tahun 2020 dan 2021" lanjut Dodi lagi
Kesadaran akan perubahan iklim global warming dan pentingnya menjaga ekosistem alam untuk masa depan anak cucu kelak adalah alasan utama SGW ikut terlibat di kegiatan tanam pohon. Melalui kegiatan tanam pohon banyak manfaat yang didapat. Salah satunya adalah tentang edukasi dan pelajaran baru terkait cara penanaman dan penghijauan. Selain itu juga bisa untuk silaturahmi antar penggiat alam dan wadah tukar pengalaman dan ilmu
"Melalui kegiatan tanam pohon ini bisa sebagai bentuk rasa terima kasih dan kepedulian kita terhadap lingkungan alam, hutan, dan gunung. Wujud nyatanya adalah dengan menjaga kelestarian alam melalui penanaman pohon. Selain itu acara tanam pohon setiap tahun ini bisa sebagai ajang untuk bersilaturahmi dengan komunitas pendaki lain di Jawa Timur." Imbuh Dodi lagi
Kegiatan tanam pohon yang melibatkan banyak komunitas pendaki gunung atau Organisasi Pecinta Alam (OPA) di Jawa Timur ini secara tidak langsung bisa menjadi sarana edukasi lingkungan bagi setiap komunitas pendaki. Melakukan tindakan nyata menanam pohon itu akan lebih baik dari sekedar membaca buku tebal tentang cara menjaga alam yang baik. Sebagus apapun teori menjaga alam yang tertulis di buku bila tidak diimbangi dengan tindakan nyata menanam pohon akan menjadi tidak ada artinya bagi alam.
" Dengan mengikuti kegiatan tanam pohon ini kami menjadi semakin peduli terhadap lingkungan.Bukan saja lingkungan di gunung, tapi kami juga menjadi lebih peduli dengan lingkungan tempat tinggal kami. Selain itu kami juga mendapat ilmu baru di setiap agenda penanaman yang di selenggarakan oleh OPA Indrialoka dan PT Otsuka Indonesia." Sambung Dodi lagi.