dari pagi melihat suasana yang indah cilosari 17 Â berpikir untuk bagaimana hari esok nantinya, uangnya setiap menit makin berkurang dari 50,000 Ribuh telah menjadi 40,000 Ribuh berkurang ongkos makannya, uang dikantong hanya tersisah beberapa ribuh saja, akupun mulai berfikir kalau kerjanya kaya gini, gimana hidup saya kelak nanti dan bagaimana sisa hidup dikemudian hari, beberapa menit telah berlalu otak ku' mulai letih saat berfikir gimana hari esok nantinya dan bagaimana perjuangan nantinya.
hari mulai kesiangan waktu terus terbuang hanya bermodalkan pikiran, akupun menyesal telah membuang waktu tadi. sekiranya waktu tadi dipergunakan untuk berusaha pasti ada hasilnya yang baik, akan tetapi begitulah suasanya dilihat dari kondisi dan akupun hanya pasrah karena waktu telah berjalan terus.
waktu telah kesiangan akupun harus bergerak gimana caranya untuk bisa mendapatkan hasil yang maksimal, nelpol senior-senior yang ada didaerah saya meminta bantuan, respon senior selalu diahlikan kesini, akan tetapi saya ingin hasilnya harus ada, tapi senior kami tak mau bertindak hanya ngomong doang, gini, gitu, bla-bla, tak tentu...
bingung untuk bagaimana bertindak, lebih baik saya tidur untuk beristirahatlah sejenak untuk menenangkan pikiran sejenak. waktu ku' terbuang banyak akan tetapi pikiran ini selalu berpikiran apatis, akan tetapi biarkanlah karena inilah pola pikiran saya yang saya nyatakahkan becus, dan sebagai pecundang yang tak mau berusaha.
suasanya mulai gelap malam telah datang, setelah beristirahat sejenak aku mulai berfikir bertindak apa selanjutnya ?
bersambung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H