Mohon tunggu...
Imam Supri
Imam Supri Mohon Tunggu... profesional -

Saya pekerja profesional yang punya hobi menulis, fotografi dan dunia kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Gigi Kembali Utuh dengan Implant

12 Maret 2015   17:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:45 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Memiliki gigi ompong dapat mengurangi rasa percaya diri. Dalam perkembangan teknologi kedokteran gigi terkini, dental implant atau implant gigi adalah salah satu solusinya. Menurut DR. drg. Ratna Sari Dewi,  Sp.Pros., implan gigi merupakan salah satu tehnik kedokteran gigi untuk penggantian gigi yang hilang (ompong) dengan kondisi mirip dengan gigi asli. Kehilangan gigi jika dibiarkan tentu akan mengganggu fungsi pengunyahan, bicara dan rasa percaya diri. “Jadi dengan dipasang implan diharapkan dapat menggantikan fungsi gigi secara permanen seperti aslinya”, tuturnya. Pendiri RSD Dental Clinic yang berlokasi di Apartemen Gardenia Boulevard, Pejaten, Jakarta Selatan ini menambahkan berbeda dengan implan gigi, penggunaan gigi palsu tidak akan menggantikan akar gigi, akibatnya tulang bisa mengalami penyusutan.

Menurut dosen senior FKG Universitas Indonesia yang juga anggota dari ITI (International Team for Implantology) itu, pemasangan implan yang bahan utamanya adalah titanium tersebut dapat dilakukan segera setelah gigi yang rusak dicabut (immediate loading) ataupun pada gigi yang sudah ompong lama. Implan bisa menggantikan tidak hanya satu atau beberapa gigi yang hilang tapi juga dapat menggantikan semua gigi yang hilang misalnya pada orang yang edentulous atau ompong pada usia lanjut.Proses pemasangan implan gigi berlangsung sekitar 30 menit – 1 jam, namun untuk pemasangan crown (mahkota gigi) harus menunggu proses osseointegrasi (penyatuan material implan dengan jaringan sekitar) selesai, yaitu minimal 3 bulan, berbeda pada tiap individu.

Namun demikian, pemasangan implan gigi tidak bisa sembarangan, ada syarat-syarat yang harus dipenuhi. Secara umum persyaratan ini berkaitan dengan kesehatan umum pasien, seperti diabetes yang terkontrol, tensi darah yang normal saat pemasangan, hingga kondisi jantung yang terkontrol.

“Yang tidak diindikasikan melakukan perawatan itu sebenarnya pasien dengan osteoporosis parah dan penyakit autoimmune”, kata dokter gigi yang kerap menjadi pembicara seminar baik  didalam maupun diluar negeri ini. Mengenai batasan usia, tidak ada aturan bakunya. Pasien lanjut usia juga memungkinkan untuk dipasang implant gigi bila tidak ada kontra indikasi dan kondisi pasien dalam keadaan sehat. Meski implan gigi terbukti aman dan nyaman, disarankan pasien harus menjaga kebersihan dan kesehatan. Sebagai contoh, pada awal pemasangan pasien dianjurkan untuk tidak merokok karena dikhawatirkan dapat menghambat proses osseointegrasi .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun