Aktivitas Hari Selasa Penuh Warna
Cuaca berubah drastis pada hari Selasa (5/11/2024). Satu hari sebelumnya suhu udara terasa dingin. Pada hari kelima bulan November 2024, suhu udara terasa panas. Medskipun demikian, aktivitas yang saya lakukan sesuai rencana.Â
Pagi hari menikmati kue bolu buatan istri sambil menikmati secangkir kopi hangat. Sebagai seorang pensiunan, saya cukup menikmati kehidupan yang nyaman. Kegiatan setiap hari sudah direncanakan sehingga tidak ada waktu luang untuk tiada berarti.
Menjelang pukul 08.00 Wita, saya berpamitan kepada istri tercinta untuk pergi ke Kantor Pos. Seperti bulan-bulan sebelumnya, saya selalu (berusaha) memnbayar tagihan rekening listrik, air, dan internet pada awal bulan (pekan pertama setiap bulan).
Jika berangkat agak pagi, belum banyak nasabah yang berada di Kantor Pos. Berbeda jika berangkat agak siang, suasana cukup ramai di Kantor Pos Penajam. Hanya ada beberapa orang yang berada di Kantor Pos Penajam. Dengan demikian, saya tidak perlu terlalu lama untuk menunggu giliran menuntaskan administrasi tagihan tiga jenis rekening.
Untuk bulan November 2024 ini saya mengeluarkan Rp 605.000 (enam ratus lima ribu rupiah). Setelah selesai urusan rutin itu, saya segera melajukan sepeda motor melewati pasar tumpah di belakang SD 003 Penajam di Gunung Seteleng.
Saya melihat ada penjual burjo (bubur kacang hijau ketan hitam plus kacang merah). Saya membeli satu bungkus Rp 10.000. Istri di rumah kurang suka makan burjo.
Pukul 09.00 Wita lewat beberapa menit, istri tercinta berpamitan untuk besuk ke rumah sakit Kasnujoso Balikpapan. Istri tercinta besuk bersama dua pensiunan PNS guru, tetangga. Kebetulan orang yang akan dibesuk adalah guru yang sudah beralih tugas menjadi pengawas sekolah jenjang SMP.
Istri tercinta belum sempat memasak sayur untuk makan siang. Dengan demikian, saya perlu mencari makanan untuk mengisi "kampung tengah". Piliha jatuh pada gado-gado alias ketoprak.
Sekitar pukul 11.00 Wita, saya menuju pasar tumpah (lagi) di belakang SD 003 Penajam. Satu bungkus gado-gado dengan satu lombok saya beli dengan harga Rp 12.000 (dua belas ribu rupiah). Perurt cukup kenyang menyantap satu bungkus gado-gado dengan satu lombok.
Jelang magrib, istri tercinta sudah pulang dari Balikpapan. Rupanya ia singgah membeli perangkat dapur. Selain itu ada oleh-oleh untuk kami nikmati bersama, yaitu roti yang tampak cukup empuk.