Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Aktivitas Hari Selasa Penuh Warna

5 November 2024   19:59 Diperbarui: 5 November 2024   20:12 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penjual gado-gado (dokpri)

Aktivitas Hari Selasa Penuh Warna

Cuaca berubah drastis pada hari Selasa (5/11/2024). Satu hari sebelumnya suhu udara terasa dingin. Pada hari kelima bulan November 2024, suhu udara terasa panas. Medskipun demikian, aktivitas yang saya lakukan sesuai rencana. 

Kue bolu pisang buatan istri (dokpri)
Kue bolu pisang buatan istri (dokpri)
Pagi hari menikmati kue bolu buatan istri sambil menikmati secangkir kopi hangat. Sebagai seorang pensiunan, saya cukup menikmati kehidupan yang nyaman. Kegiatan setiap hari sudah direncanakan sehingga tidak ada waktu luang untuk tiada berarti.

Menjelang pukul 08.00 Wita, saya berpamitan kepada istri tercinta untuk pergi ke Kantor Pos. Seperti bulan-bulan sebelumnya, saya selalu (berusaha) memnbayar tagihan rekening listrik, air, dan internet pada awal bulan (pekan pertama setiap bulan).

Suasana Kantor Pos Penajam (dokpri)
Suasana Kantor Pos Penajam (dokpri)
Jika berangkat agak pagi, belum banyak nasabah yang berada di Kantor Pos. Berbeda jika berangkat agak siang, suasana cukup ramai di Kantor Pos Penajam. Hanya ada beberapa orang yang berada di Kantor Pos Penajam. Dengan demikian, saya tidak perlu terlalu lama untuk menunggu giliran menuntaskan administrasi tagihan tiga jenis rekening.

Untuk bulan November 2024 ini saya mengeluarkan Rp 605.000 (enam ratus lima ribu rupiah). Setelah selesai urusan rutin itu, saya segera melajukan sepeda motor melewati pasar tumpah di belakang SD 003 Penajam di Gunung Seteleng.

Saya melihat ada penjual burjo (bubur kacang hijau ketan hitam plus kacang merah). Saya membeli satu bungkus Rp 10.000. Istri di rumah kurang suka makan burjo.

Pukul 09.00 Wita lewat beberapa menit, istri tercinta berpamitan untuk besuk ke rumah sakit Kasnujoso Balikpapan. Istri tercinta besuk bersama dua pensiunan PNS guru, tetangga. Kebetulan orang yang akan dibesuk adalah guru yang sudah beralih tugas menjadi pengawas sekolah jenjang SMP.

Istri tercinta belum sempat memasak sayur untuk makan siang. Dengan demikian, saya perlu mencari makanan untuk mengisi "kampung tengah". Piliha jatuh pada gado-gado alias ketoprak.

satu bungkus gado-gado (dokpri)
satu bungkus gado-gado (dokpri)
Sekitar pukul 11.00 Wita, saya menuju pasar tumpah (lagi) di belakang SD 003 Penajam. Satu bungkus gado-gado dengan satu lombok saya beli dengan harga Rp 12.000 (dua belas ribu rupiah). Perurt cukup kenyang menyantap satu bungkus gado-gado dengan satu lombok.

Roti empuk (dokpri)
Roti empuk (dokpri)
Jelang magrib, istri tercinta sudah pulang dari Balikpapan. Rupanya ia singgah membeli perangkat dapur. Selain itu ada oleh-oleh untuk kami nikmati bersama, yaitu roti yang tampak cukup empuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun