Mengajak Anak Bermain di Mal Perlu Waspada
Musim liburan lebaran perlu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Untuk menunjukkan rasa kasih sayang orang tua kepada anak-anaknya dapat dilakukan dengan berbagai cara. Mengajak anak bermain di mal merupakan satu upaya untuk menunjukkan kasih sayang.
Bukan rahasia lagi, anak-anak zaman sekarang lebih suka diajak bermain di mal daripada diajak ke rumah nenek atau kakeknya saja. Orang tua yang bijak tentu akan mengenalkan mal sebagai lokasi modern dengan berbagai penjelasan sesuai usia anak.
Anak-anak di bawah usia dua tahun sudah memiliki arena bermain sederhana yang dapat membuatnya senang. Orang tua tinggal meletakkan/mendudukkan anak ke sebuah kursi dan kursi itu dapat bergerak sesuai arah jarum jam.
Permainan itu melengkapi permainan model lama yang sudah ada beberapa tahun yang sudah lewat. Pada arena permainan anak di mal, pasar malam tradisional, atau lokasi-lokasi keramaian yang lain, kita sudah terbiasa menemukan permainan komedi putar dengan patung kuda yang dapat dinaiki oleh anak-anak hingga orang dewasa.
Pada masa setelah kuda-kudaan, dibuat model mobil-mobilan, pesawat, atau kereta api yang dapat dinaiki khusus untuk anak-anak. Mainan mobil-mobilan itu umumnya dapat bergerak naik-turun atau maju mundur, bahkan berjalan berkeliling.
Pada hari kedua lebaran (11/4/2024) saya beserta istri tercinta diajak putra pertama kami untuk menemani Zaki dan Saskia (dua cucu) ke mal. Arena permainan yang dituju.
Saya dan Yunus, putra pertama kami itu duduk di sekitar arena dua cucu kami bermain. Sementara itu, istri tercinta dan menantu jalan-jalan melihat-lihat toko pakaian.