Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Silaturahim Lebaran sambil "Momong" Cucu

11 April 2024   06:27 Diperbarui: 11 April 2024   06:45 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama dua cucu usai salat Idulfitri (dokpri)

Dua anak Pak Sukemat tersebut duduk-duduk di teras rumah. Ada juga anak-anak mereka (cucu-cucu Pak Sukemat) yang saya belum begitu mengenalnya.  

Dua Cucu  Kami sangat Gembira

Saya merasakan bahwa dua cucu kami (Zaki dan Saskia) begitu gembira diajak bersilaturahim ke rumah-rumah tetangga dan mantan teman kerja saya.

Saat mau pulang dan diberi angpao oleh pemilik rumah, rasa gembiranya begitu meluap-luap. Kami ikut tertawa dengan polah tingkah dua bocah yang masih duduk di bangku Taman Kanak-Kanak, kelas nol besar dan nol kecil tersebut.

Setelah keluar dari rumah Pak Sukemat, kami merencanakan kunjungan ke rumah berikutnya, yaitu ke rumah adik ipar saya di belakang pasar induk Penajam.

Berhubung tidak konfirmasi lebih dahulu, kami tidak dapat bertemu. Adik ipar yang masih muda tentu sedang berkeliling  ke rumah kerabat di sekitar tempat tinggalnya.

Selanjutnya kami berpindah ke rumah teman istri di kampung. Rumah yang kami kunjungi itu berada tidak jauh dari Gedung SMP 10 PPU, di daerah kelurahan Nenang.

Alhamdulillah, kami dapat berjumpa dengan tuan dan nyonya rumah, Pak Wardi dan Bulik Wardi, demikian kami mneyebut begitu. Bulik Wardi merupakan teman istri tercinta sewaktu di kampung (Kota Magelang, Jawa Tengah). Kami mengobrol cukup lama.

"cimik-cimik" yang gurih (dokpri)
Dua cucu kami cukup asyik menkmati hidangan lebaran di atas meja. Ada camilan berbentuk stik yang disukainya. Orang menyebutnya "cimik-cimik" tetapi bumbu yang dipakai adalah bumbu untuk membuat kerupuk khas Kaltim.

Saya sempat berswafoto di ruang tamu Pak Wardi. Saat itu saya sudah mengganti baju. Berhubung cuaca cukup panas, saya mengenakan kaos lengan panjang tanpa kerah.

Kaos itu cukup nyaman dipakai pada suhu udara yang panas. Saya tidak merasakan "sumuk" atau berkeringat. Sinar matahari yang memancar begitu kuat memang membuat banyak orang mengeluh kepanasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun