Seperti tahun-tahun sebelumnya pada saat tidak mudik ke Jawa Tengah, saya berusaha mengirimkan bingkisan lebaran kepada orang tua dalam bentuk "mentah", yaitu uang.
Rasanya cukup berat jika harus mengirimkan bingkisan lebaran berupa kue kering, minuman botol, dan sejenisnya ke Jawa Tengah lewat paket. Berat timbangan dan tentu saja berat biaya pengiriman ke sana.
Untuk lebih praktis, bingkisan lebaran dikirimkan dalam bentuk "mentah", yaitu uang. Berhubung lebaran masih beberapa hari lagi, pada tanggal dua April 2024 saya belum mengirimkan uang untuk ibunda tercinta.
Namun, alokasi untuk itu sudah disiapkan. Urusan transfer uang cukup praktis. Tidak ribet. Kebetulan ada internet. Kami tidak harus pergi ke Kantor Pos atau bank untuk mengirimkan uang seperti zaman belum ada internet.
Menerima dan Memberi sangat Penting
Dalam kehidupan bermasyarakat, tradisi menerima dan memberi sudah berlangsung sejak zaman dahulu kala. Untuk urusan menjelang lebaran, pemberian harus dimaknai sebagai hadiah untuk mempererat kekerabatan, persaudaraan, dan pertemanan. Bukan untuk niat yang lain.
Rasulullah pun menganjurkan kepada kita untuk saling memberikan hadiah seperti terdapat dalam hadis berikut:Â Saling berjabat tanganlah kalian, maka akan hilang kedengkian (dendam). Saling memberi hadiahlah kalian, maka kalian akan saling mencintai dan akan hilang kebencian (HR Malik).
Pemberian hadiah bingkisan lebaran dengan niat untuk lebih mengakrabkan atau mendekatkan hubungan pertemanan sangat dianjurkan.Sebagai makhluk sosial kita perlu banyak mempunyai kawan yang baik dan saling mengasihi. Dengan adanya pemberian bingkisan, hubungan persahabatan akan terjalin lebih baik.
Sumber informasi: https://www.muslimterkini.id/panduan/pr-905657568/ 6-hadits-tentang-memberikan-hadiah-ini-keutamaan-dan-pahalanyaÂ
Penajam Paser Utara, 2 April 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H