Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pagi-Pagi Mendapat "Surat Cinta" dari Kompasiana

10 Maret 2024   06:31 Diperbarui: 10 Maret 2024   06:43 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi-Pagi Mendapat "Surat Cinta" dari Kompasiana

Seperti biasa, setiap pagi saya menulis puisi berbentuk pantun. Hal itu biasa saya lakukan sebelum pukul 06.00 Wita. Dalam pikiran masih segar dan kondisi fisik masih fit, saya dapat menulis pantun dua bait dalam waktu yang tidak lama.

Setelah konsep pantun selesai, saya selalu mencari foto untuk pemanis dalam tayangan. Pagi hari Ahad tanggal sepuluh Maret 2024 itu saya ingin menampilkan foto yang masih baru.

Untuk itu, saya keluar rumah mencari objek yang menarik untuk difoto. Pada saat saya sedang beraksi, ada seseorang yang bertanya dengan santai.

"Memfoto apa, Pak?" tanya Pak Ahmad Muzni, ketua RT 22 Kelurahan Penajam, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

"Memfoto masjid, Pak!" jawab saya pendek.

Proses selanjutnya, saya segera memasang foto itu untuk pantun yang sudah selesai saya tuliskan. Dalam pemilihan KATEGORI, saya pilih RAMADAN mengingat isi pantun terkait Ramadan.

Saat saya tayangkan, ada peringatan bahwa jumlah kata kurang dari tujuh puluh (70). Saya pun baru teringat bahwa kategori yang saya pilih tidak benar. Seharusnya saya pilih KATEGORI PUISI.

Berhubung sudah telanjur, saya tambahkan kata-kata pengantar pada bagian awal tulisan, sebelum pantun. Tujuan menambahkan kata-kata adalah untuk menggenapi jumlah minimal kata dalam sebuah artikel, yaitu tujuh puluh kata.

Selanjutnya, saya cek tulisan angka di sudut kanan bawah, sudah lebih dari seratus kata. Kemudian, segera saya klik tombol Tayangkan, dan seterusnya.

Tidak lama berselang muncul notifikasi dari admin Kompasiana. Peringatan atau surat cinta saya terima dengan sedikit kaget. Tulisan akan ditinjau ulang. Demikian inti dari surat cinta itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun