Lagi Rame!

Medali Pertama Indonesia di Olimpiade 2024 dari Gregoria

Daycare dan Orangtua Pekerja

Pro dan Kontra Layanan Jasa Daycare

Tren "Dumbphone", Ada Apa Nih?

Bisakah Kita Menormalisasi Nongkrong Sendirian di Luar?

Lakalintas, Sudah Waspada Tetap Saja Kita Ditabrak

Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Puisi

Pantun Delapan Maret

8 Maret 2024 05:36 Diperbarui: 8 Maret 2024 05:37 90

+

Laporkan Konten

Laporkan Akun

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kaver Buku Cerpen (dokpri)

Kaver Buku Cerpen (dokpri)

Kaver Buku Cerpen (dokpri)

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pantun Delapan Maret

Cerita pendek bukan puisi
Demikian pula naskah drama
Jika engkau merasa baik hati
Berilah saya segenggam kurma

Pantun merupakan bagian dari puisi
Tidak semua puisi disebut pantun
Yang sudah pergi jangan ditangisi
Yang masih ada rawatlah dengan santun

#suprihadiberpantun

Penajam Paser Utara, 8 Maret 2024

Mohon tunggu...

Lihat Puisi Selengkapnya

Beri Komentar

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Konten

Laporkan Akun

Akun Terverifikasi

Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.

Pelajari selanjutnya.