Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Aktivitas Hari Kedua Menyandang Gelar Pensiunan PNS

2 Februari 2024   20:54 Diperbarui: 2 Februari 2024   20:55 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita Bersambung Bagian 2

Aktivitas Hari Kedua Menyandang Gelar Pensiunan PNS

Pada bagian pertama sudah diceritakan seperti ini. Saya dan istri tercinta menuju Plaza Balikpapan. Tujuan kami ke mal tersebut untuk mencari makan. Kami sudah terbiasa makan pada tengah hari. Tidak lazim dimajukan atau dimundurkan.

Pesan nasi soto (dokpri)
Pesan nasi soto (dokpri)
Makanan yang saya pesan sesuai selera natural, yaitu Soto Ayam. Pada tengah hari cukup nyaman makan nasi soto. Ukuran mangkok tempat kuah soto cukup ganal. Demikian pula porsi nasi.

Nasi tidak habis (dokpri)
Nasi tidak habis (dokpri)
Seperti di rumah makan atau warung makan lain, porsi nasi yang jumbo tidak sanggup saya habiskan. Saya hanya mampu menghabiskan setengah dari porsi yang disajikan dalam piring yang cukup lebar. 

dokpri
dokpri
Selesai makan, kami berjalan menyusuri lorong seperti waktu berangkat menuju tempat makan. Kami melewati depan Toko Buku Gramedia sebelum turun ke lantai pertama.

Kami berdua keluar dari mal Plaza Balikpapan menuju toko Bazar yang berada tepat di sebelah kiri. Langkah kaki kami harus berhati-hat karena ada kendaraan yang lalu lalang di antara dua tempat tersebut.

Kami berpisah di dalam toko. Saya mencari barang-barang kebutuhan pribadi di lantai pertama toko Bazar tersebut. Istri tercinta memilih ke lantai dua untuk memenuhi kebutuhannya (barang yang akan dibeli).

Antre di kassa (dokpri)
Antre di kassa (dokpri)
Saat yang "meresahkan" adalah ketika harus antre untuk membayar di kassa. Ketika memilih barang sudah menguras energi. Saat akan membayar barang yang sudah dipilih, harus antre!

Untung kami sudah makan sehingga rasa resah dan gelisah menunggu tidak bertambah parah. Dengan tetap tenang kami menunggu pembeli yang menyelesaikan pembayaran di urutan depan kami.

Pulang dari Balikpapan naik kapal klotok lagi (dokpri)
Pulang dari Balikpapan naik kapal klotok lagi (dokpri)
Pulang dari toko Bazar kami naik angkot (lagi) menuju Pelabuhan Kampung Baru Tengah (pelabuhan kapal klotok). Cuaca cukup terik. Sinar surya sangat terasa panasnya.

Pasang status saat naik kapal klotok.

Demikian perjalanan kami pergi-pulang pada hari Kamis (1/2/2024) tepat hari pertama menyandang gelar pensiunan. Berikut ini akan diceritakan aktivitas pada hari kedua.

Pagi-pagi saya sudah selesai mencuci pakaian. Sebelum pukul tujuh pagi saya sudah siap untuk berangkat. Kemana? Bukankah sudah pensiun?

"Saya mau ke tempat tukang pijat!"

Demikian saya berpamitan kepada istri tercinta. Hari Jumat, saya mengenakan kaos hitam, celana hitam, dan kaos kaki juga berwarna hitam. Kemudian saya mengenakan sepatu.

"Mau pijat kok seperti mau ke kantor!" Istri nyeletuk.

"Biar kaki tidak kedinginan!" Begitu saya berkilah.

Mengendarai sepeda motor tentu angin akan terasa mengenai tubuh. Jika kaki tidak mengenakan kaos kaki tentu udara akan terasa cukup dingin.

Jalanan cukup ramai. Jam berangkat ke sekolah dan jam ke kantor memang pada jam-jam sekitar pukul tujuh pagi. Saya tidak dapat terlalu laju mengendarai sepeda motor.

Tiba di rumah Pak Maryata, sang tukang pijat, pensiunan tentara, menyambut dengan ramah. Saya segera diajak masuk ke ruang tamu. Tidak ada tempat praktik (memijat) yang khusus. Semua pasien yang akan pijat dieksekusi di ruang tamu.

Pulang dari tempat pijat, saya diberi oleh-oleh daun kelor. Pohon kelor ada di samping rumah Pak Maryata. Tinggal memangkas cabang dan ranting pohon yang penuh daun-daun kecil berwarna hijau cerah.

Pulang dari Girimukti (tempat Pak Maryata tinggal), saya langsung membawa satu galon kosong ke tempat penjualan air minum isi ulang.

Setelah mendapatkan air satu galon, saya segera membawa pulang. Kemudian saya masih ingin bergerak lagi. Ada keperluan untuk membeli beras. Kebetulan stok beras di rumah sudah habis.

Saus tiram dan minyak wijen (dokpri)
Saus tiram dan minyak wijen (dokpri)
Istri memesan dua macam bumbu botol. Kedua bumbu itu cukup asing dan jarang dibeli orang, yaitu minyak wijen dan saus tiram. Saya kurang paham kegunaan bumbu tersebut. Saya menyebut kedua macam benda itu adalah bumbu (dapur) karena digunakan untuk mengolah masakan di dapur. Dua benda itu saya ambil setelah tujuan utama (membeli beras) terlaksana.

Saya tidak menemukan (sendiri) dua benda itu. Saya meminta tolong karyawan toko untuk menemukan dua bumbu masakan tersebut.

Demikian sekilas aktivitas pada hari kedua bulan Februari 2024 bertepatan dengan hari kedua saya menikmati masa purnatugas alias pensiun.

Penajam Paser Utara, 2 Februari 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun