Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Aktivitas 32 Hari Menjelang Purnatugas

31 Desember 2023   20:13 Diperbarui: 31 Desember 2023   20:44 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penampakan teras rumah pribadi (dokpri)

Aktivitas 32 Hari Menjelang Purnatugas

Hari Ahad (31/12/23) tepat 32 hari jelang purnatugas. Cuaca berubah-ubah sejak pagi hari. Hujan yang turun sehabis subuh membuat rasa enggan untuk keluar rumah. Ada keinginan untuk pergi ke pasar induk Penajam. Namun, istri tercinta sibuk menggoreng  buah sukun. Buah sukun itu berasal dari Nuryani, adik ipar. Dua hari sebelumnya, Jumat (29/12/23) Nuryani datang ke rumah membawa beberapa buah sukun. Ada sebagian buah sukun yang belum masak benar. 

Ketika buah sukun belum begitu masak dipotong tipis-tipis kemudian digoreng, jadilah keripik. Istri sangat suka membuat keripik. Baik keripik pisang, keripik sukun, atau keripik yang lain.

Keasyikan yang dilakukan istri tidak disadari.  Waktu sudah pukul sembilan lewat. Ia menunggu penjual sayur keliling. Rupanya sang penjual sayur yang menggunakan mobil pikap (pick up) tidak lewat. Dengan agak terburu-buru istri tercinta pergi berbelanja ke warung Bu Wito.

Sementara itu, saya menyibukkan diri di depan laptop setelah usai mencuci pakaian. Saat saya sedang asyik, istri memberi tahu bahwa ada pisang di dapur. Saya menduga, istri menggoreng pisang kepok (pisang sanggar). Saat saya ke dapur, yang tersaji di meja makan adalah pisang kepok rebus.

Apa boleh buat. Sudah telanjur duduk di kursi, makanlah saya pisang rebus yang masih hangat itu. Perlu sendok garpu untuk menikmati pisang rebus tersebut.

Pada sore menjelang senja saya tidak dapat menyetrika pakaian. Jemuran belum kering. Pakaian yang saya cuci pada pagi hari Ahad itu belum kering benar. Untuk itu, saya kembali asyik di depan laptop.

Pada malam hari habis Isya, cuaca agak cerah. Saya mencuci pakaian (lagi) setelah menikmati secangkir kopi ginseng diselingi makan kue kering.

Saya melakukan aktivitas seperti pada hari-hari sebelumnya pada malam tanggal tiga puluh satu Desember tersebut. Tidak ada hal istimewa yang saya lakukan.

Penajam Paser Utara, 31 Desember 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun