Kereta api dari stasiun Tugu ke Solo tidak lagi menggunakan PRAMEKS (Prambanan Ekspres). Commuter Line atau KAI commuter yang dioperasikan. Untuk naik kereta api jenis baru itu penumpang harus menggunakan kartu KAI seperti ATM. Tempat penjualan Kartu KAI juga disebutkan dalam informasi yang saya peroleh.
Stasiun Tugu Serasa di Luar Negeri
Saat tiba di stasiun Tugu dari bandara Kulon Progo, saya merasa terheran-heran lagi. Begitu banyak orang dan begitu banyak jalur rel kereta api. Saya merasakan seperti berada di luar negeri. Orang-orang  berjalan begitu tergesa-gesa seperti yang saya saksikan dalam film-film barat.
Sebagai orang "asing" saya rajin bertanya. Berhubung saya belum memiliki kartu KAI, saya bertanya tempat penjualan kartu sakti tersebut. Petugas yang saya tanya menjawab dengan ramah. Saya pun ikut berjalan cepat-cepat seperti penumpang lain. Antrean tidak banyak pada tempat penjualan kartu KAI. Sebagian penumpang saya lihat ada yang mengisi atau menambah "pulsa" pada lokasi yang disediakan. Petugas di loket juga cukup ramah melayani para calon penumpang.
Setelah kartu KAI saya dapatkan, segera saya masuk melalui pintu yang mengharuskan calon penumpang menempelkan kartu pada tempat yang disediakan. Ada petugas yang memandu bagi calon penumpang yang baru pertama kali naik kereta api tersebut.
Gerbong Cukup Nyaman
Saat masuk ke dalam gerbong kereta api saya merasa senang. Tempat duduk cukup nyaman. Kami bebas memilih tempat duduk yang disukai. Saya pun mencari tempat duduk yang dekat dengan layar informasi. Saya termasuk orang yang senang memotret dan mengabadikan hal-hal yang penting dan menarik perhatian.
Saya merasa cemburu saat melihat rombongan satu keluarga yang masuk ke gerbong dengan gembira. Saya perlu cemburu karena saya hanya seorang diri dalam perjalanan. Meskipun demikian, suasana dalam gerbong yang nyaman membuat saya merasa aman. Tidak ada penumpang yang perlu dicurigai akan berbuat kejahatan.
Pada layar di bagian atas, saya dapat melihat tulisan berjalan (running text) Â yang menunjukkan stasiun yang akan dilewati setelah stasiun Tugu. Hal itu sangat membantu penumpang yang akan turun pada stasiun tertentu.
Setelah stasiun Tugu, kereta api akan berhenti  di stasiun Lempuyangan yang hanya berjarak sekitar dua kilo meter. Kemudian dari stasiun Lempuyangan, kereta api akan berhenti di stasiun Maguwo. Stasiun ini berada di dekat bandara Adisucipto Yogyakarta. Dari stasiun Maguwo, kereta api akan berhenti lagi di stasiun Brambanan. Setelah itu, kereta api akan berhenti di stasiun Srowot. Selanjutnya, kereta api baru akan berhenti di stasiun Klaten, tempat saya harus turun.
Dengan mengetahui rute perjalanan kereta api tersebut, saya perlu waspada saat kereta api berhenti. Mengingat jarak yang tidak terlalu jauh menuju Klaten, saya harus berjaga-jaga setiap kereta api akan berhenti di sebuah stasiun. Melakukan perjalanan seorang diri memang perlu konsentrasi penuh.