Selain itu, pada acara yang dilaksanakan di rumah makan Pelangi tersebut, para pengawas mayoritas mengenakan seragam kebanggaan organisasi, semakin sulit untuk mengenali wajah dan nama-nama mereka.
Kondisi mata tua juga menjadi satu faktor yang tidak mudah merekam dengan baik. Usia tua memang memiliki banyak keterbatasan.
Untuk kaum ibu yang mengenakan jilbab atau kerudung merah, semakin membuat bingung karena adanya banyak kemiripan.Â
Pak Dian, pengawas sekolah baru jenjang SD di PPU ikut terjepret dalam sesi berikutnya. Pak Dian yang sebelumnya merupakan guru penggerak itu dengan sabar membantu saya dalam penyerahan buku kenang-kenangan tersebut.
Berikutnya, Pak Mundhi'u yang naik ke atas podium untuk menerima buku kenang-kenangan. Nama dan wajahnya dapat saya hafal karena pada saat acara rehat, kami sempat mengobrol agak lama.
Pada saat mengobrol, saya dapat merekam wajah dalam benak. Apalagi kami saling tukar nomor ponsel. Eh, maksudnya Pak Mundhi'u yang meminta nomor ponsel saya untuk dimasukkan dalam kontak-nya. Baru kemudian Pak Mundhi'u melakukan miscall sehingga saya dapat menyimpan nomornya dalam kontak saya.