Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Fasilitas Pendukung "Musium Angkut" Kota Batu, Jawa Timur

6 Mei 2023   09:08 Diperbarui: 6 Mei 2023   09:12 712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengunjung yang tahu kapan waktu salat zuhur atau asar pasti akan gelisah saat waktu salat tiba. Untuk itu, lokasi musala harus ditandai oleh pengunjung saat mulai masuk museum agar saat waktu salat tiba dapat segera menuju musala.

Kafe dan tempat makan

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Setelah berkeliling beberapa saat, ada spot yang menyediakan minuman dan makanan ringan. Pada spot yang menggambarkan suasana di Paris, ada kafe yang nyaman. Ada dua pengawas yang lebih dahulu duduk di kafe tersebut. Beberapa pengawas lain hanya lewat, tidak mampir ke kafe.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Pesan teh hangat untuk menambah energi. Sambil beristirahat setelah kaki melangkah cukup lama, saya menikmati minuman hangat. Sebelumnya, saya menikmati sajian live music yang cukup membuat hati terasa adem.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Dua pemain musik begitu menghayati lagu yang dibawakan. Para pengunjung akan ikut terhanyut dengan alunan irama yang cukup enak di telinga. Saya pun berusaha mengabadikan dua pemain musik itu sebagai latar berswafoto.

https://youtube.com/shorts/OOQOTzaLZeM?feature=share

 

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Pengunjung yang haus atau perlu camilan untuk mengisi perut dapat singgah di kafe yang menyediakan minuman dan camilan sesuai selera Indonesia. Meskipun kafe berkonsep Paris, menu yang disajikan masih ala Indonesia.

Sementara itu, WAG Pengawas cukup ramai dengan postingan atau kiriman foto teman-teman. Ada salah satu foto yang cukup menarik perhatian saya, yaitu foto Hj. Sri Kamariah sedang menikmati jajanan tradisional Jawa, yaitu cenil. Saya pun bersemangat untuk segera menghabiskan minuman teh yang saya pesan. Lokasi tempat Hj. Sri Kamariah akan segera saya datangi.

Jajanan tradisional Jawa seperti cenil merupakan jenis jajanan yang saya sukai. Rombongan atau kelompok pengawas yang sering bersama-sama dengan saya tidak lagi saya perhatikan. Fokus pada lokasi tempat jajanan tradisional. Saya berjalan tanpa menghiraukan kawan pengawas yang berjalan mendahului atau di belakang saya. Mereka juga tampak asyik menikmati spot yang berada pada ruang pameran.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Dalam waktu tidak begitu lama, area tempat berjualan jajanan yang saya inginkan sudah ditemukan. Bu Any Mariani langsung menawarkan satu bungkus cenil dan jajan lainnya. Tanpa rasa sungkan, saya pun menyambar bungkusan itu. Bersama Pak M. Hanafi, saya menyantap camilan yang khas tersebut.

Selain jajan pasar, ada minuman tradisional Jawa yang ditawarkan di kedai sebelah kedai yang menjual jajan pasar. Pak Suparjo Rustam membelikan kami minuman beras kencur. Sebelumnya kami sudah mencicipi sedikit minuman khas Jawa yang disodorkan Bu Any Mariani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun