Menulis dengan Teknik Beda saat Ramadan
Menulis artikel dapat menjadi ladang berdakwah. Tulisan yang enak dibaca dan berisi "dakwah" kekinian akan sangat disukai banyak kalangan. Hal itulah yang saya impikan. Hal itulah yang saya dambakan. Masalah aktual yang sedang ramai diperbincangkan masyarakat perlu dikemas menjadi artikel yang "diselipi" dakwah yang cerdas.
Menulis artikel dengan gaya seperti isi khotbah Jumat tradisional tentu kurang diminati pembaca. Masyarakat sekarang sudah lebih kritis. Mereka tidak mau mendengarkan atau membaca hal-hal yang dogmatis, pengajaran secara langsung, atau dakwah yang kaku.
Belajar dari Artikel Lain
Untuk upgrade skill dalam Ramadan tahun ini, saya berusaha membaca sebanyak mungkin artikel para Kompasianer. Saya merasakan, artikel yang ditulis para Kompasianer bercentang biru memiliki teknik unik yang tidak ada duanya. Artinya, setiap Kompasianer tersebut memiliki gaya penulisan yang tidak sama dengan yang lain. Itulah hal yang saya tangkap dari sekian puluh artikel mereka.
Ada juga artikel dari Kompasianer TARUNA yang cukup bagus. Artikel yang ditulis baru sekitar sepuluh. Tiga di antaranya sudah mendapatkan predikat HEADLINE dan tujuh sisanya masuk kategori PILIHAN. Bobot artikelnya sangat bisa dibanggakan.
Teknik mengolah masalah dan memberikan solusi tidak semua Kompasianer piawai. Namun, ada beberapa yang cukup cerdas dalam mengambil isu terbaru untuk diolah kemudian diarahkan pada suatu hal sesuai topik. Teknik ini sangat menggelitik. Pembaca diajak untuk melangkah dan masuk dalam "perangkap" topik yang dimaui penulis.
Artikel Menyedot Pembaca
Sebuah artikel yang menarik pembaca pertama-tama dilihat dari judul artikel tersebut. Judul artikel yang menarik, unik, dan menimbulkan keingintahuan, pasti akan di-klik oleh pembaca. Soal nanti mereka mau membaca semua isi artikel atau hanya membaca paragraf pertama, itu urusan nanti.
Judul artikel memang harus menggelitik, menimbulkan rasa penasaran, dan membuat pembaca ingin segera meng-klik artikel tersebut.
Saya pun mencoba membuat judul artikel yang terkait info kekinian, yaitu masalah cuti jelang lebaran. Isu cuti atau libur bersama bagi ASN dan karyawan swasta sangat menarik. Siapa pun pegawai pasti ingin cuti. Apalagi menjelang lebaran.