Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Cuti Idulfitri Dimajukan, Inilah Cobaan!

25 Maret 2023   08:44 Diperbarui: 25 Maret 2023   09:17 7321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanggal merah berpindah (dokpri)

Cuti Idulfitri Dimajukan, Inilah Cobaan!

Setelah membaca berita Cuti Bersama Lebaran mulai 19 April 2023 saya agak terkejut. Betapa, tidak? Tiket pesawat untuk mudik dan balik sudah saya beli jauh hari, yaitu tanggal 28 Februari 2023. Jadwal penerbangan yang saya pilih menyesuaikan ketentuan libur cuti yang sudah beredar sebelumnya, yaitu 21-22 hingga 26 April 2023.

Informasi yang disampaikan dalam berita itu menyatakan bahwa libur cuti maju dua hari, yaitu 19-20 hingga 25 April 2023. Saya pun menjadi galau.

Untuk jadwal balik yang saya permasalahkan. Jika benar nanti dalam SKB tiga menteri yang baru dinyatakan bahwa cuti hanya sampai tanggal 25 April 2023, saya merasa galau. Kenapa? Tiket yang sudah saya beli untuk balik tertanggal 26 April 2023. Nah, bagaimana ini? Kalau cuti hanya sampai pada tanggal 25 berarti tanggal 26 sudah harus masuk kerja. Padahal tangal 26 saya baru dalam perjalanan balik dari rumah ibu tercinta di Klaten, Jawa Tengah.

Rencana saya tidak akan mengambil cuti tahunan dalam libur lebaran tahun 2023. Jatah 12 hari cuti tahunan sudah saya ambi empat  hari pada saat menghadiri kemenakan menikah. Memang masih ada sisa delapan hari. Namun, saya tunda untuk penggunaannya. Siapa tahu ada kepentingan mendadak yang mengharuskan saya cuti. Untuk itu, pada lebaran 2023 saya memanfaatkan cuti bersama yang diberikan pemerintah. Cuti bersama tidak mengurangi jatah cuti tahunan setiap ASN yang 12 hari itu.

Inilah Cobaan

Dengan adanya perubahan cuti bersama, saya merasakan inilah cobaan yang harus saya lalui. Inilah kondisi yang harus saya pikirkan. Bagaimana mengatasi masalah denga adanya perubahan itu. Setiap manusia akan selalu diuji dengan masalah. Namun, Allah sudah memberikan rambu-rambu bahwa ujian itu diberikan sesuai kemampuan untuk menyelesaikan. Allah tidak akan memberikan ujian yang tidak sanggup diselesaikan oleh umatnya.

Dengan mengingat hal itu saya pun mencoba memikirkan solusi atau cara penyelesaian yang terbaik. Saya sudah berencana tidak akan menambah cuti setelah lebaran. Bagi saya, waktu enam hari sudah cukup untuk berkumpul dengan keluarga besar Sastro Martoyo saat cuti bersama lebaran. Apalagi pada bulan Januari 2023 saya sudah mudik. Rasa rindu belum terlalu menggebu. 

Dalam beberapa hari ke depan saya perlu berdiskusi dengan teman sesama pengawas sekolah dan pimpinan di kantor. Bagaimana solusi terbaik. Kalau memajukan jadwal penerbangan balik ke Kalimantan, saya sangat keberatan. Harga tiket tentu tidak sama. Selain itu, ada biaya yang harus ditanggung dengan adanya perubahan jadwal tersebut.

Semoga ada solusi terbaik. Waktu juga masih agak lama untuk memikirkan dan memutuskan jalan terbaik.

Penajam Paser Utara, 25 Maret 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun