Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Satu Berjuang, yang lain Menikmati Hasil

26 Februari 2023   20:23 Diperbarui: 26 Februari 2023   20:32 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Satu Berjuang, yang lain Menikmati Hasil

Pada hari Ahad tanggal 26 Februari 2023 ada dua teman pengawas dalam situasi berbeda. Teman pengawas yang satu sedang mendampingi putrinya berjuang dalam tes masuk sekolah setingkat SMA khusus. Satu teman pengawas lain sedang menikmati hasil. Ia menghadiri wisuda putrinya yang sudah selesai kuliah pada jurusan kedokteran gigi.

Hidup memang akan bergulir seperti itu. Ibarat roda pedati, kadang berada di bawah, dan kadang berada di atas. Ada masa berjuang. Ada masa memetik atau menikmati hasil.

Para orang tua yang memiliki putra dan putri akan mengalami hal tersebut. Ada saat-saat "kritis" dan ada saat-saat "lega". Dua hal itu tidak dapat dihindari. Membawa atau mendampingi anak-anak sejak masa kecil, remaja, hingga dewasa bukanlah perkara mudah.

Sebagai ayah atau ibu tentu menginginkan putra-putrinya menjadi "orang". Bukan menjadi "sampah masyarakat". Perjuangan dan air mata bukanlah hal yang aneh. Setiap ayah akan menghadapi masa-masa yang penuh "luka", penuh pemikiran sehingga menjadi pusing kepala! Hal yang sering menjadikan pusing kepala adalah masalah biaya. Cukupkah uang dalam tabungan untuk biaya sekolah anak-anak?

Seorang ibu tidak kalah pening dibandingkan sang ayah. Anak-anak yang susah makan di waktu kecil, sering rewel, dan mudah mengambek, merupakan hal-hal yang menjadikan seorang ibu harus bersabar lebih lama. Perlakuan kepada anak tidak bisa sembarangan. Salah sedikit, ortu bisa "dimusuhi" sang buah hati.

Upaya menasihati atau memberikan pandangan harus dilakukan dengan hati-hati. Apalagi saat anak masih remaja! Ortu harus ekstrahati-hati dalam bertutur kata. Salah ucap atau salah memilih kata yang tepat dapat membuat anak "sekarat".

Banyak Membaca Pasti "Cerdas"

Orang tua harus banyak membaca. Tidak boleh tidak. Informasi sudah begitu mudah diperoleh. Bukan hanya referensi cetak. Dunia maya (internet) menyediakan begitu banyak bacaan yang variatif. Ortu tidak boleh ketinggalan informasi.

Paham "childfree" harus dimengerti para orang tua agar putra-putrinya tidak mengikuti paham yang tidak sesuai agama itu. Pada bidang teknologi, ortu perlu mengetahui adanya AI (kecerdasan buatan), dan segala pernak-pernik yang kian melesat perkembangannya.

Dengan memiliki banyak informasi positif, para ortu dapat mengajak diskusi putra-putrinya. Kedekatan ortu dengan anak dapat membuat masa depan anak lebih terarah.

Bagaimana pendapat Anda?

Penajam Paser Utara, 26 Februari 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun