Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Indonesia Negara Paling Dermawan

5 Februari 2023   16:45 Diperbarui: 5 Februari 2023   16:52 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Indonesia Negara Paling Dermawan

Indonesia lima kali berturut-turut dinobatkan sebagai negara paling dermawan oleh World Giving Index (WGI). Kriteria untuk menentukan ada tiga aspek. Pertama, menyumbangkan uang untuk amal dan donasi. Kedua, menyumbangkan waktu untuk organisasi (kerelawanan). Ketiga, membantu orang asing.

Sebagai negara yang penduduknya beragama dan memiliki kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, hal itu tidaklah mengherankan. Dalam ajaran agama dan kepercayaan, anjuran bahkan kewajiban untuk membantu orang lain sangat ditekankan.

Membantu dalam bentuk tenaga dan pikiran. Membantu dalam bentuk memberikan kemudahan (akses). Membantu dalam bidang keuangan.

WGI menetapkan posisi kedua diraih oleh negara Kenya. Posisi ketiga ditempati Amerika Serikat. Posisi keempat Australia.

Nilai indeks yang diraih Indonesia mencapai 68 persen. Rinciannya, aspek donasi 84 persen, aspek kerelawanan 63 persen, dan aspek membantu orang asing 58 persen.

Bagaimana Diri Kita?

Sebagai bangsa Indonesia, kita tentu merasa bangga dengan penobatan RI sebagai negara paling dermawan di dunia. Selanjutnya, marilah kita melihat diri kita masing-masing. Sudahkah kita memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh World Giving Index (WGI) tersebut. Sudahkah kita sering membantu atau menolong orag asing? Sudahkah kita masuk organisasi relawan tingkat RT misalnya. Sudahkah kita menyumbangkan harta yang kita miliki untuk donasi?

Dengan melakukan perenungan, kita dapat mengetahui kualitas diri kita. Bagi muslim, membayar zakat fitrah, zakat harta, dan bersedekah sudah menjadi kewajiban yang tidak asing. Poin kedua dan ketiga, yaitu ikut menjadi anggota relawan dan membantu orang asing, mungkin belum banyak dilakukan. Padahal itu termasuk poin yang dinilai sebagai kriteria negara dermawan.

Untuk itu, marilah kita tingkatkan peran serta sebagai relawan dan berusaha membantu orang asing yang membutuhkan bantuan. Kita tidak perlu mencari-cari orang asing untuk dibantu. Pada saat kita bertemu mereka saja kita memberikan bantuan. Intinya, bukan menghindar saat mereka datang meminta bantuan kepada kita.

Sumber bacaan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun