Kopiku Habis!
kopi habis. Stok kopi yang biasa saya minum pada pagi, sore, dan malam hari sudah habis. Padahal, tiga hari: Sabtu, Ahad, Senin libur (21-23 Janauri 2023). Tidak. Tidak. Kopi harus segera tersedia.
Waduh, persediaanHari Jumat (20/1/2023) menjelang pukul lima sore, saya memesan kopi ke stokis di Kota Balikpapan. Pesan cukup lewat WA. Kopi ginseng yang biasa saya minum itu tidak dijual bebas. Hanya tempat-tempat tertentu yang menjual kopi itu. Salah satunya di belakang Pasar Pandansari Kota Balikpapan.
Saya memesan langsung empat kotak. Setiap kotak berisi dua puluh saset. Dengan memesan empat kotak, saya akan merasa tenang karena mempunyai 80 (delapan puluh) saset. Stok sebanyak itu hampir cukup untuk satu bulan. Dalam satu hari rata-rata saya menghabiskan tiga saset kopi ginseng tersebut.
"Kenapa tidak membeli lima kotak sekalian? Kalau beli lima kotak akan mendapatkan bonus satu kotak!"
Mendengar kata-kata bonus, saya pun segera mengiyakan. Siapa sih, yang tidak suka bonus? Meskipun harus menambah dana untuk membeli satu kotak lagi, bukankah ada bonus?.
Harga satu kotak Rp 105.000 (seratus lima ribu rupiah). Jika membeli empat kotak saya harus mengeluarkan uang Rp 420.000 (empat ratus dua puluh ribu rupiah). Kemudian, jika membeli lima kotak, selain mendapatkan bonus, ada potongan harga. Dalam catatan tertera harga lima kotak kopi ginseng itu hanya Rp 499.000 (empat ratus sembilan puluh sembilan ribu rupiah).
"Hari Sabtu insya Allah saya ambil ke stokis." Demikian antara lain isi pesan yang saya tuliskan kepada pemilik stokis yang menjual produk herbal tersebut.
Biasanya, pesanan dikirimkan melalui jasa Pos. Berhubung hari Sabtu (21/1/2023) saya tidak ada undangan ke sekolah, saya niatkan untuk langsung mengambil pesanan kopi ke Kota Balikpapan. Meskipun harus menyeberangi lautan, akan saya lakukan. Demi kopi ginseng.Â
Perjalanan dimulai pukul sembilan lewat. Saya harus mencuci pakaian lebih dahulu. Cuaca mendung. Tiada sinar mentari yang kami rasakan. Jalanan agak sepi. Perkantoran tutup.
Sepeda motor saya titipkan ke tempat penitipan kendaraan di dekat pelabuhan klotok. Hanya beberapa langkah dari tempat penitipan sepeda motor, gerbang menuju pelabuhan klotok sudah tampak. Segera saya menuju loket untuk membeli tiket. Harga masih sama dengan hari sebelumnya, sepuluh ribu rupiah.