Bahagia Mempunyai Cucu Baru
Hari Rabu tanggal empat Januari 2023, pulang kerja saya mendapati ada sebuah surat tergeletak di atas meja. Amplop surat berwarna putih. Tulisan tangan dengan huruf latin tertera sangat jelas pada bagian alamat yang dituju. Saya sangat terharu membaca tulisan itu. Ada stempel KetuaBeberapa tahun silam, saya pernah menjadi ketua RT 022. Telah ada dua pengganti ketua RT 022 setelah saya "turun jabatan". Satu perumahan kami terdiri atas empat RT, yaitu RT 022 Penajam, RT 023 Penajam, RT 024 Penajam, dan RT 009 Gunung Seteling.
Isi surat dari ketua RT yang sedang menjabat saat ini menginformasikan bahwa masa jabatan ketua RT kurang lebih 30 hari lagi akan berakhir. Untuk itu warga RT 022 yang berminat mencalonkan diri menjadi ketua RT diharapkan ke kantor Kelurahan Penajam sdengan membawa beberapa persyaratan.
Saya hanya dapat tersenyum menanggapi hal itu. Pada awal terbentuknya RT 022 Penajam sebagai pemekaran RT 004 Penajam, waktu itu, hanya ada sedikit musyawarah. Pemilihan (penunjukan) calon, kemudian diadakan pemungutan suara. Waktu itu, jumlah warga di perumahan kami belum terlalu saling mengenal dan dikenal. Nah, singkat cerita, saya terpilih sebagai ketua RT 022.
Malam hari Rabu tanggal empat Januari 2023, saat saya sedang menikmati makan dengan sayur santan (sayur bobor, bukan bubur, lho), ada ketukan pintu dapur. Alhamdulilah, tetangga seberang jalan yang muncul kepalanya di pintu dapur. Ia membawa satu bungkus makanan yang masih hangat. Makanan itu dibungkus plastik mika yang biasa untuk membungkus roti bolu.
Bingkisan itu sebagai ucapan rasa syukur keluarga Pak Edy Prayitno (kepsek SMP 21 PPU) dan Bu Sulistyaningsih (guru SMP 10 PPU) atas kelahiran cucu mereka yang diberi nama Rumaysha Gendhis Wijayanto. Cucu perempuan itu tentu menambah kebahagiaan keluarga.
Pak Edy Prayitno hanya memiliki satu anak laki-laki yang bernama Satrio Nugroho Wijayanto. Anak tunggal itu sebaya dengan anak kedua saya, Arifin.
Rasa bahagia mempunyai cucu baru pernah saya rasakan kurang lebih lima tahun yang silam. Kebetulan cucu pertama kami dilahirkan di Bandar Lampung, Sumatera. Sambil menjenguk cucu, kami dapat sekalian berwisata ke luar pulau. Dengan demikian ada dua kebahagiaan yang hadir. Pertama, bahagia dapat menjenguk cucu baru. Kedua, dapat jalan-jalan. Â Â
Dua kali mempunyai cucu baru, dua kali pula dapat berwisata dengan rasa bahagia. Ada orang bilang, kasih sayang kepada cucu melebihi kasih sayang kepada anak kandung sendiri. Hal itu memang hanya dapat dirasakan oleh orang yang sudah mengalami seperti kami. Bagaimana dengan Anda yang sudah memiliki cucu?
Penajam Paser Utara, 5 Januari 2023