Evaluasi dan Refleksi Program Sekolah Penggerak Angkatan Pertama (Bagian 1)
Program Sekolah Penggerak Angkatan Pertama (PSP I) pada tahun 2022 sudah berjalan memasuki tahun kedua. Pada tahun pertama P4TK yang berperan. Pada tahun kedua sebagian dikelola oleh P4TK dan dilanjutkan oleh BGP (Balai Guru Penggerak). Untuk provinsi Kalimantan Timur, kantor BGP berada di kota Samarinda.
Untuk kegiatan akhir tahun, ada undangan “Refleksi” yang diselenggarakan pada 21-23 Desember 2022 bertempat di Kota Balikpapan. Peserta sekolah penggerak berasal dari Kota Samarinda dan Kabupaten Penajam Paser utara (PPU). Pada PSP I memang hanya dua daerah di Kaltim itu yang lolos program tersebut.
Undangan “revisi ke-3” beredar sehabis magrib hari Selasa tanggal dua puluh Desember 2022. Bu Suharti, Plt. Kabid dikdas disdikpora PPU yang menge-share undangan tersebut di WAG PSP Angkatan I PPU.


Pada kegiatan sekolah penggerak yang keluar kabupaten sebelumnya, kami selalu bersama-sama berangkat. Pada kegiatan ke Kota Samarinda atau ke Kota Balikpapan, kami selalu berkomunikasi agar dapat berangkat berombongan, meskipun hanya berdua atau bertiga.
Untuk menghadiri kegiatan kali ini, saya menghubungi dua kepsek calon pengawas (sudah lulus dan mendapatkan sertifikat pengawas tetapi masih harus menyelesaikan kontrak sebagai kepala sekolah di sekolah penggerak), yaitu Bu Lili Suriani dan Bu Kusmiati.
Informasi dari Bu Kusmiati, mereka akan berangkat dari PPU pukul sebelas pada hari Rabu tanggal dua puluh satu Desember 2022. Waktu itu cuaca tidak menentu. Pada pagi hari sempat gerimis. Persiapan untuk menghadiri undangan refleksi saya lakukan sejak pagi hari setelah sarapan.
Saya belum memilih pakaian yang harus dibawa. Rambut kepala belum dipotong. Kesibukan berlangsung hingga menjelang pukul sepuluh. Setelah beristirahat sebentar, saya pun bersiap-siap untuk berangkat ke Kota Balikpapan.
Anak ragil kami, Adib sedang berada di kamarnya. Istri tercinta sedang pergi ke warung untuk belanja sayur. Saya pun berpamitan kepada Adib. Sepeda motor sudah siap membawa saya ke pelabuhan Penajam. Jarak dari rumah ke tempat penitipan sepeda motor di dekat pelabuhan Penajam sekitar satu setengah kilometer. Hanya dalam beberapa menit, saya sudah berada di tempat penitipan langganan.