Pengimbasan Program Sekolah Penggerak di PPU, Kaltim, 10 November 2022
guru dari empat sekolah berkumpul di SMP 1 PPU. Sebagai Sekolah Penggerak Angkatan Pertama, SMP 1 PPU ditunjuk untuk melakukan pengimbasan Implementasi Kurikulum Merdeka kepada guru-guru dari SMP 2 PPU, SMP 6 PPU, SMP 7 PPU, dan SMP 10 PPU. Agenda itu sudah dijadwalkan oleh disdikpora PPU.
Hari Pahlawan tanggal sepuluh November 2022 diperingati dengan khidmat. Pada hari Kamis itu paraSebelumnya, pada hari Senin dan Selasa (7-8 November 2022) telah dilakukan pengimbasan Implementasi Kurikulum Merdeka untuk jenjang Sekolah Dasar. Pada tanggal 10 dan 11 November 2022 giliran jenjang SMP yang "bergerak".
Ada empat titik tempat pengimbasan, yaitu di SMP 3 PPU, SMP 9 PPU, SMP 13 PPU, dan SMP 1 PPU. Untuk kegiatan di SMP 1 PPU acara dimulai agak molor sedikit mengingat ada peserta yang masih dalam perjalanan menuju lokasi.
Jadwal seharusnya pukul 08.00 wita, molor satu jam menjadi pukul 09.00 wita. Namun, hal itu tidak mengurangi semangat narasumber dan para peserta. Justru waktu lebih efektif karena tidak banyak acara seremonial dan sambutan-sambutan.
Guru yang ditunjuk untuk memimpin doa adalah Pak Mansyur, guru dari SMP 10 PPU.
Pembawa acara adalah guru dari SMP 1 PPU. Susunan acara tidak banyak. Setelah pembukaan, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan pembacaan doa.Selaku pengawas pembina SMP 1 PPU, saya diminta untuk membuka kegiatan pengimbasan Implementasi Kurikulum Merdeka tersebut. Berhubung hanya mewakili pejabat disdikpora, saya tidak terlalu banyak berbicara sebelum membuka kegiatan tersebut. Apalagi, jadwal sudah terlambat satu jam. Saya tidak ingin acara pokok ikut tertunda.
Dalam acara pengimbasan Implementasi Kurikulum Merdeka itu dihadiri oleh tiga kepsek, yaitu Pak Supardi (SMP 2 PPU), Pak Sukaryadi (SMP 7 PPU), dan Bu Pedie Dawid (SMP 10 PPU). Kepsek SMP 6 PPU berhalangan hadir karena masih dalam kondisi sakit. Pak Budi Lestarianto, selaku kepsek SMP 1 PPU bertindak sebagai narasumber yang tampil pertama.
Dalam pemaparan terkait "Asesmen Pembelajaran" Pak Budi Lestarianto lebih banyak mengajak peserta untuk berkomunikasi atau bertanya jawab. Dengan melakukan tanya jawab, para peserta diharapkan ikut aktif dalam kegiatan pengimbasan Implementasi Kurikulum Merdeka itu.
Para peserta menyimak dengan serius pemaparan yang disampaikan Pak Budi Lestarianto. Mereka pun bersiap-siap, siapa tahu akan diberi pertanyaan terkait "jenis-jenis asesmen pembelajaran" yang biasa dilakukan di sekolah.
Sebagian besar peserta duduk berdekatan dengan teman yang berasal dari satu sekolah. Ada sebagian yang memakai masker dan sebagian besar sudah tanpa masker. Untuk berjaga-jaga dari segala kemungkinan, memang lebih baik memakai masker. Apalagi kondisi fisik sedang kurang fit, sedang flu misalnya, memang lebih baik memakai masker agar orang lain tidak khawatir tertular.