Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Hindari Penulisan dengan Preposisi "di" jika ...

28 September 2022   20:35 Diperbarui: 28 September 2022   20:37 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hindari Penulisan dengan Preposisi "di" jika...

Kata depan atau preposisi "di" berbeda dengan imbuhan awalan "di-". Hal ini perlu saya ulas lagi mengingat masih ada penulis di media online yang belum memahami perbedaan kedua bentuk itu, terutama dalam penulisannya.

Preposisi diikuti nama benda atau nama tempat

Satu hal yang perlu selalu diingat bahwa nama benda atau nama tempat termasuk nomina. Untuk mudah memahami, berikut diberikan contoh kalimat.

  • Saya masih di rumah ketika kakek datang. (kata "rumah" adalah nomina; bentuk "di" sebagai preposisi)
  • Banyak karyawan dirumahkan karena pabrik kehabisan bahan baku. (di-kan + rumah)
  • Mereka masih di dalam gedung. (kata "dalam" adalah nomina, antonim "luar"; bentuk "di" sebagai preposisi)
  • Persoalan itu masih didalami petugas. (di-i + dalam)
  • Kue itu sudah dimakan adik. (di- + makan)
  • Kue itu masih di meja makan. (Frasa "meja makan" adalah nomina; bentuk "di" sebagai preposisi)
  • Kami berziarah di makam kakek. (kata "makam" adalah nomina; bentuk "di" sebagai preposisi)
  • Kakek dimakamkan sebulan yang lalu. (di-kan + makam)

Dari delapan contoh kalimat di atas, dapat dipahami bahwa preposisi "di" diikuti oleh nama benda atau nama tempat/lokasi. Penulisan "di" tentu saja dipisahkan (diberi spasi) dengan kata yang mengikutinya.

Kita bandingkan dengan kata "dirumahkan", "didalami", "dimakan", dan "dimakamkan". Unsur "di-" daalam empat kalimat tersebut adalah imbuhan atau afiks. Imbuhan memang harus digabungkan (tanpa spasi) dalam penulisannya.

Meskipun kata dasarnya berupa nama benda atau nama tempat/lokasi, kata-kata "rumah", "dalam", dan "makam" berubah menjadi verba (kata kerja) setelah memperoleh imbuhan tersebut.

Imbuhan (afiks) memang dapat mengubah jenis kata atau kelas kata.

 

Baca juga: Imbuhan atau Afiks Dapat Mengubah Jenis Kata 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun