Sekilas kita berhadapan dengan kata-kata dari bahasa asing saat membaca kata-kata yel, yin, yen. Benarkah ketiga kata itu bukan termasuk bahasa Indonesia? Sebelum membahas ketiga kata itu, marilah kita membahas dua kata yang sudah cukup kita kenal, yaitu kata "ayo" dan "ayu".
Kata "ayo" termasuk kata seru untuk mengajak atau memberikan motivasi. Contoh dalam kalimat, misalnya, "Ayo cepat, kita pergi sekarang juga!" Kata "ayo" bersinonim dengan kata "mari". Contoh dalam kalimat, misalnya, "Mari, silakan masuk!"
Kata "ayu" termasuk adjektiva atau kata sifat yang bermakna "cantik dan menawan; cantik dan anggun". Contoh dalam kalimat, misalnya, "Gadis ayu itu sudah menikah sebulan yang lalu."
Kata "yel" yang sering dibuat menjadi reduplikasi "yel-yel" adalah pekikan atau sorakan anggota perkumpulan atau kelompok untuk memberikan semangat dalam melaksanakan kegiatan. Umumnya, yel-yel diucapkan bersama-sama seperti sedang menyanyi.
Kata "yin" bermakna kekuatan feminin, negatif, dan pasif dalam alam semesta. Istilah "yin" merupakan mitra dari istilah "yang".
Kata "yen" tentu tidak asing bagi kita. Yen adalah nama mata uang Jepang.
Semua kata yang disebutkan di atas tidak lazim diberi imbuhan (afiks) apa pun. Kata dasar itu berdiri tunggal dan dapat digunakan dalam kalimat bahasa Indonesia yang sesuai konteks.
Penajam Paser Utara, 24 September 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H