Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Ayo, Ayu, Yel, Yin, Yen

24 September 2022   04:46 Diperbarui: 24 September 2022   05:00 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Ayo, Ayu, Yel, Yin, Yen

Sekilas kita berhadapan dengan kata-kata dari bahasa asing saat membaca kata-kata yel, yin, yen. Benarkah ketiga kata itu bukan termasuk bahasa Indonesia? Sebelum membahas ketiga kata itu, marilah kita membahas dua kata yang sudah cukup kita kenal, yaitu kata "ayo" dan "ayu".

Kata "ayo" termasuk kata seru untuk mengajak atau memberikan motivasi. Contoh dalam kalimat, misalnya, "Ayo cepat, kita pergi sekarang juga!" Kata "ayo" bersinonim dengan kata "mari". Contoh dalam kalimat, misalnya, "Mari, silakan masuk!"

Kata "ayu" termasuk adjektiva atau kata sifat yang bermakna "cantik dan menawan; cantik dan anggun". Contoh dalam kalimat, misalnya, "Gadis ayu itu sudah menikah sebulan yang lalu."

Kata "yel" yang sering dibuat menjadi reduplikasi "yel-yel" adalah pekikan atau sorakan anggota perkumpulan atau kelompok untuk memberikan semangat dalam melaksanakan kegiatan. Umumnya, yel-yel diucapkan bersama-sama seperti sedang menyanyi.

Kata "yin" bermakna kekuatan feminin, negatif, dan pasif dalam alam semesta. Istilah "yin" merupakan mitra dari istilah "yang".

Kata "yen" tentu tidak asing bagi kita. Yen adalah nama mata uang Jepang.

Semua kata yang disebutkan di atas tidak lazim diberi imbuhan (afiks) apa pun. Kata dasar itu berdiri tunggal dan dapat digunakan dalam kalimat bahasa Indonesia yang sesuai konteks.

Penajam Paser Utara, 24 September 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun