Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Kata "Aib", "Abi" dan "Aus"

23 September 2022   08:31 Diperbarui: 23 September 2022   08:50 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Kata "aib", "abi", dan "aus"

Kata dasar bahasa Indonesia yang memiliki tiga huruf cukup banyak. Umumnya, pengimbuhan (pemberian imbuhan) untuk beberapa kata dasar seperti itu terbatas. Tidak banyak imbuhan yang dapat dibubuhkan dalam kata dasar yang terdiri atas tiga huruf tersebut.

Kita ambil contoh kata dasar "aus" (susut karena tergosok). Kata dasar ini hanya dapat diberi imbuhan meN-; ke-an; meN-kan; dan peN-an (mengaus, keausan, mengauskan, dan pengausan). Kelima kata itu pun jarang kita gunakan, bukan?

Berikut, kata dasar "abi" (bapak; ayah). Kata dasar ini jarang bahkan tidak pernah diberi imbuhan. Berbeda dengan sinonimnya "bapak". Kata dasar "bapak" lazim diberi imbuhan seperti ke-an (kebapakan=bersifat seperti bapak); ber- (berbapak=mempunyai bapak atau menganggap atau menyebut bapak).

Selanjutnya kata dasar "aib" (malu, cela, noda, salah, keliru). Kata dasar ini hanya lazim diberi imbuhan meN-kan (mengaibkan) dan ke-an (keaiban).

Tiga kata dasar yang diulas kali ini (aib, abi, aus) hanya lazim digunakan dalam bentuk aslinya (kata dasar). Kita jarang menemukan ketiga kata itu digunakan dengan imbuhan seperti yang dicontohkan di atas.

Penajam Paser Utara, 23 September 2022  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun