Apa Perbedaan "per-a-du-an", pe-ra-du-an" dan "peng-a-du-an" ?
Kata-kata dalam bahasa Indonesia ada yang memiliki penulisan sama dan pengucapan (pelafalan) mirip tetapi arti berbeda. Secara sekilas, kata-kata itu sama tulisannya. Namun, sebenarnya berbeda makna atau artinya.
Kita perhatikan contoh pemakaian kata-kata tersebut dalam paragraf pendek berikut ini.
Beberapa orang melakukan pengaduan kepada sang raja sang yang sedang duduk-duduk di peraduan ditemani permaisuri yang cantik. Orang-orang yang menghadap raja itu melaporkan peraduan ayam yang dibuat kacau oleh para prajurit kerajaan.
Paragraf tersebut jika diuraikan akan menjadi kalimat-kalimat sebagai berikut.
- Beberapa orang melakukan pengaduan kepada raja.
- Raja sedang duduk-duduk di peraduan ditemani permaisuri.
- Orang-orang melaporkan peraduan ayam yang dibuat kacau oleh prajurit kerajaan.
Kalimat nomor (1) imbuhan pada kata pengaduan adalah "peN-an" yang bermakna perbuatan mengadu. Kalimat nomor (2) kata peraduan bermakna tempat beristirahat atau tempat tidur. Kalimat nomor (3) imbuhan pada kata peraduan adalah "per-an" yang bermakna tempat beradu.
Dari uraian di atas terlihat bahwa kalimat nomor (2), peraduan adalah satu kata. Bukan kata berimbuhan. Kata-kata dasar lain yang berawal dengan "per" antara lain permen, pergi, perkakas, perabot, perahu, peraga, perah, perak, peram, dan sebagainya.
Kita harus jeli terhadap kata-kata dasar yang mempunyai huruf-huruf awal seperti imbuhan ter-, ber-, dan per-.
Penajam Paser Utara, 22 September 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H