Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya memiliki satu pola kalimat (minimal terdiri atas satu subjek dan satu predikat). Untuk kalima majemuk, baik KMS (Kalimat Majemuk Setara) maupun KMB (Kalimat Majemuk Bertingkat), minimal terdiri atas dua pola kalimat.
Untuk menggabungkan antara satu pola kalimat dengan pola yang lain, lazim digunakan konjungsi. Untuk KMS, hanya sedikit konjungsi yang lazim digunakan, yaitu tetapi, atau, dan sedangkan. Sebaliknya, untuk KMB, cukup banyak konjungsi yang dapat digunakan.
Marilah kita perhatikan contoh kalimat berikut ini.
Nety  mengatakan  hal itu. (kalimat tunggal)
  S        P       O
Nety  mengatakan  bahwa harga pertalite  sudah naik. (kalimat majemuk bertingkat)
  S        P          konj.        S              P
Ketika masyarakat sedang beristirahat, pemerintah mengumumkan harga baru BBM. Â (kalimat majemuk bertingkat)
  Konj.      S            P             S           P             O
Posisi anak kalimat bisa pada awal kalimat. Tentu saja konjungsi berada pada bagian awal juga. Klausa  Ketika masyarakat sedang beristirahat merupakan perluasan dari unsur KW (keterangan waktu).
Berdasarkan dua contoh kalimat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam KMB, posisi kunjungsi bisa di tengah (di antara dua klausa) atau di awal kalimat.