Sebuah kalimat tunggal paling tidak memiliki satu S (subjek) dan satu P (predikat). Unsur Objek (O), Pelengkap (Pl.), dan Keterangan (K) boleh ditambahkan. Sebuah kalimat tunggal, salah satu unsurnya dapat diperluas atau dikembangkan menjadi sebuah pola baru (seperti kalimat tunggal).
Untuk lebih jelasnya, mari kita perhatikan contoh kalimat berikut.
Pemerintah menaikkan harga BBM  beberapa hari yang lalu.
    S            P             O               KW
Unsur  KW (beberapa hari yang lalu) dapat diperluas atau dikembangkan menjadi sebuah pola baru (seperti kalimat tunggal). Contoh perluasannya sebagai berikut.
Pemerintah menaikkan harga BBM  ketika kami  sedang makan siang. (KMB)
     S           P            O       konj.   S             P
Dengan adanya perluasan seperti itu, nama kalimatnya pun berubah menjadi KMB (Kalimat Majemuk Bertingkat). Unsur yang diperluas disebut anak kalimat (dilahirkan dari kalimat induk).
Sedikit demi sedikit kita cermati perubahan dari kalimat tunggal menjadi kalimat majemuk. Kemudian kita juga perlu memahami perbedaan KMS (Kalimat Majemuk Setara) dan KMBÂ (Kalimat Majemuk Bertingkat) agar dapat menerapkan dalam tulisan dengan lebih baik.
Penajam Paser Utara, 7 September 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H