Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Penggunaan Tanda Baca: Tanda Koma (,) Sesuai EYD (1)

29 Agustus 2022   16:07 Diperbarui: 29 Agustus 2022   16:21 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Tanda baca dalam bahasa Indonesia meliputi: tanda titik (.), tanda koma (,), tanda titik koma (;), tanda titik dua (:), tanda hubung (-), tanda pisah (--), tanda tanya (?), tanda seru (!), tanda elipsis (....), tanda petik ("...."), tanda petik tunggal ('......'), tanda kurung {(......)}, tanda kurung siku {[.....]}, tanda garis miring (/), dan tanda apostrof (').

Dalam kesempatan kali ini akan diulas satu tanda baca, yaitu tanda baca koma. Kapan tanda koma harus digunakan dan kapan tanda koma tidak perlu digunakan? 

Ada empat belas (14) kaidah tanda koma (,).

Kaidah pertama: Tanda koma digunakan di antara unsur-unsur dalam perincian berupa kata, frasa, atau bilangan. (frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif. Dengan kata lain, frasa adalah kelompok beberapa kata). Contoh penggunaan koma sesuai kaidah pertama:

- Laptop, ponsel, televisi, atau kamera merupakan alat elektronik yang dibutuhkan mahasiswa.

- Buku tulis, spidol berwarna, rautan pensil, dan penggaris kayu sudah jarang digunakan di sekolah tertentu.

- Engkau boleh mengambil buku di perpustakaan sebanyak dua, tiga, atau empat buku.

Kaidah kedua: Tanda koma digunakan sebelum kata penghubung, seperti tetapi, melainkan, dan sedangkan, dalam kalimat majemuk pertentangan. Contoh:

  • Mereka ingin makan, tetapi ibu belum memasak nasi.
  • Gadis itu bukan adik Rudi, melainkan kakak Wawan.
  • Ayah mencuci mobil, sedangkan ibu mengepel lantai.

Kaidah ketiga: Tanda koma digunakan untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimat.

Jika diperbolehkan, kami akan berangkat sekarang juga.

Agar memiliki pengetahuan yang mendalam, kita perlu mengumpulkan informasi dari berbagai sumber.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun