Pada siapa harus kukabarkan
Tentang Citarum dan keluhnya
Tercemar dan teracuni
Berkostum sampah sepanjang hari
Aroma parfumnya peningkan kepala
Mercuri makin beraksi
Polusi mencabik tiada henti
Makin ngeri,makin merinding
Jari-jari bumi makin terkikis
Tebing-tebing kian keropos
Pasir dan bebatuan terus dicakar
Digerogoti siang dan malam
Jadi komoditi -ego picik
Akar pohon tak lagi bisa mencengkram
Longsor kian geram
Citarumku sayang
Citarumku malang
Masih bernyawakah undang-undang lingkungan
Atau aturan sudah mati suri
Sementara sanksi hanya jadi peruntungan
Alam rusak tiada peduli
Pada siapa harus kukabarkan
Pada siapa harus kukeluhkan
Tentang Citarum yang makin suram
Atau akan dibiarkan saja
Ekosistem Citarum karam
Aaah..jangan diam saja
Kalau memang masih punya cinta
jangan hanya wacana
tapi karya yata
dengar……!
Pandang…..!
lalu renugkan…!
masihkah Citarum punya arti ?
masihkah tersisa cinta
untuk Citarum
yang kini rintih memelas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H