Entah berapa kali tlah kuhela napas panjang
Rasaku menyeret hingga ke dinding perih
Seperti sebuah halusinasi mimpi
Tak kumengerti walau berulang kali kurenungi
Kau menjelma hanya dalam bayangku
Pertemuan kita bagai sebuah imajinasi
Ketika bulan merah bulat menatapku tajam
Sesosok bayang menari diantara tatapanku
Kumerasa itu adalah kau..ya kamu
Yang pernah lantang berjanji
Tapi kini tiada lagi
Tiada kau lagi
Aku hanya diam dan diam
Hari-hariku disetubuhi dengan rindu
Rasa yang pernah mekar diantara kita
Kini bagai bara dalamsukma
Celoteh dan manjamu remukkan kalbuku
Kau tiada lagi…entah dimana
Kenapa kau tak surutkan rinduku
Tak terhitung hari aku mencarimu
Tak terhitung waktu aku menunggumu
Gemuruh rinduku tak pudar juga
Aku menunggu kepastianmu
Dimana kau kini
Sendiriku semakin sepi
Senyap dalam kehampaan
Bulan merah semakin tajam menatapku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H