Kadang-kadang saya termenung berpikir dalam-dalam ketika sedang duduk di meja kantor saya bagian humas dan protokol Universitas 19 Nopember Kolaka...didepan laptopku sambil buka-buka internet dengan kebiasaan membuka 2 atau 3 window sekaliguS agar semuanya bisa terbaca..dan yang pasti window kedua adalah Kompasiana... window pertama kompas untuk baca berita ekonomi bisnis dan window ketiga adalah berita militer dari berbagai blog dan link...
Sejak kemarin otakku ini udah berat seperti lemari yang dipaksakan masuk barang-barang yang kapasitasnya sudah nggak memungkinkan untuk disimpan lagi kecuali di keluarkan dulu yang lainnya untuk di pakai agar ada ruang yang kosong...begitulah kondisi yang aku rasakan hari ini..
bagaimana tidak saban hari otakku ini di jejali dengan berita-berita macam-macam dan yang nambah bikin pusing lagi kalau membaca pernyataan - pernyataan atau komentar para menteri - menteri kita, para kejaksaan kita, para anggota DPR kita bikin bingung aja mana yang benar-benar, yang benar sekali dan yang paling benar dan yang paling susah mencari mana yang berkata paling jujur... padahal kita ini rakyat biasa pingin dengar komentar yang hanya satu kali saja karena begitu benarnya apa yang dikatakatan para pejabat itu...
Seperti contohnya kemarin ada menteri yang nulis di kompas yang membahas mengenai berpikir negatif dan berpikir positif optimis dimana sang menteri mengatakan kita jangan hanya melihat kinerja pemerintahan ini dari sisi negatifnya saja tapi sebenarnya banyak kemajuan - kemajuan yang telah diperbuat oleh pemerintah SBY juga perlu diangkat dan patut di apresiasi dan sang menteri mengatakan bahwa telah 40% rakyat yang akan bahkan memiliki penghasilan 3000 US$ - 9000 US$ dan jika dibandingkan lebih banyak dari penduduk malaysia itu.
Saya mengakui sang menteri tersebut adalah anak bangsa yang cerdas juga mantan aktivis, akan tetapi rakyat juga punya hak untuk selalu berpikir dan berkomentar negatif atas sikap sangat pragmatisnya atas apa yang mereka rasakan sehari-hari berbeda dengan kondisi para pejabat - pejabat negara yang dapat mobil dinas, rumah bagus, gaji tinggi, dan berbagai fasilitas lainnya.
saya pikir adalah sangat wajarlah jika para analis,LSM dan elemen-elemen masyarakat lain utamanya rakyat biasa untuk selalu berkomentar negatif karena mereka juga adalah orang-orang cerdas yang lebih cerdas dari pejabat negara tatkala para menteri dan pejabat negara ini mengagung-agungkan dan membanggakan pertumbuhan ekonomi kita yang katanya akan bisa mencapai 6,3%-6,5%Â tahun 2011, padahal negara malaysia yang tahun lalu pertumbuhan ekonominya minus, tahun ini mampu melesat hingga 9.5 % lebih, singapura melesat jauh 18%, belum lagi vietnam dan thailand (dan apanya yang mau dibangga-banggakan dengan nilai 6,5% itu..keterlaluan !!!), jadi benar apa yang dikatakan bapak JK mantan Wapres kita di sebuah media saat diwawancarai bahwa pertumbuhan itu tidak ada apa-apanya dibanding dengan negara tetangga Malaysia dan Singapura, kemudian kenaikan IHSG kita yang juga melesat sampai mendekati 3.400 namun ternyata rakyat yang tidak mengerti utamanya di kabupaten dan desa yang tidak terjangkau teknologi informasi sehingga mereka tidak mengetahui bagaimana perkembangan negara-negara tetangga kita yang para pejabatnya terus berpacu dengan waktu disertai dengan program-program jangka pendek,jangka menengah dan jangka panjang yang jelas agar masyarakatnya bagaiman segera mendapatkan pekerjaan atau setidaknya pemerintah daerahnya yang mengusahakan mereka dengan memberi bantuan modal agar secepatnya membuka usaha - usaha legal yang bisa menghasilkan pendapatan dari segi finansial( kondisi ini sangat berbeda dengan di indonesia ) merasa diperbodohi dengan berusaha diberikan informasi - informasi kinerja pemerintahan ini yang seakan-akan lebih baik dari negara-negara tetangga lain di ASEAN.
cobalah kita membuka situs-situs berita tentang pertumbuhan ekonomi negara-negara tentangga kita sangat fantastis ini karena mereka monsisten dengan implemtasi program utamanya pejabat-pejabat lokal di daerah (kabupaten/kota, kecamatan) kedua para pemimpinnya konsisten dengan penanganan anti korupsi yang tidak sedikitpun memberikan rasa kasihan kepada para pelaku korupsi uang negara apalagi untuk bantuan kepada rakyat atau kepada dunia pendidikan walaupun itu adalah keluarga atau kolega mereka(siapa suruh mencuri uang negara"kata mereka")
Jadi sebaiknya para Menteri dan para pejabat lainnya sabaiknya juga secara jujur mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi kita hari ini memang sudah baik tetapi masih kalah baik dan kalah tinggi dibandingkan negara tetangga kita seperti malaysia,singapura,thailand... padahal tahun lalu mereka tercatat pertumbuhannya minus -4%...
pertanyaannya sekarang adalah lha kok waktu itu kita mencatat pertumbuhan positif 4% dan satu-satunya negara di asia tenggara yang positif pertumbuhan ekonominya...
berarti kita terkejar lagi yang seharusnya tidak terkejar karena kita udah positif duluan...
andaikan dalam perlombaan lari berarti kita tahun 2009 sudah berlari sejauh 10 km dan singapura, malaysia dan thailand malah belum menuju ke garis start karena masih minus dan belum nol tapi lha kok... sekarang kita malah paling belakang...mereka sudah melampaui kita lagi...