Mohon tunggu...
Suprianto Annaf
Suprianto Annaf Mohon Tunggu... -

Sebagai editor, dosen, dan jurnalis, tinggal di Tangerang Selatan. Sering memberi pelatihan penyuntingan bahasa dan cara menulis kreatif dan selalu termotivasi untuk menyampaikan kebenaran melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Halim Jadi Bandara Komersial

10 Januari 2014   10:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:58 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mulai hari ini (10/1)  Bandara Halim Perdanakusuma beralih fungsi menjadi bandara komersial, yang semula menjadi pangkalan terbang TNI-AU. Ada yang menarik dari perubahan status ini, yakni kata komersial. Kalau kita lihat di lema Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata komersial berarti1 berhubungan dng niaga atau perdagangan; 2 dimaksudkan untuk diperdagangkan; 3 bernilai niaga tinggi, kadang-kadang mengorbankan nilai-nilai lain (sosial, budaya, dsb).

Bila merujuk pada definisi di atas, Bandara Halim sebenarnya sudah menjadi komersial sejak lama. Seperti kita diketahui, bandara ini telah menjadi parkir pesawat pribadi orang kaya di Tanah Air. Selain itu, di bandara ini juga melayani penerbangan dengan pesawat carteran menuju daerah yang tidak ada jalur penerbangan secara kontinu.

Dari contoh itu di atas, Bandara Halim sudah dikomersialkan sejak lama. Semua jasa yang penerbangan yang bersandar di bandara itu pasti membayar alias tidak akan mungkin gratis. Hanya saja dalam skala yang lebih luas lagi dimulai hari ini. Perubahan ini untuk membantu lalu lintas pesawat di Bandara Soekarno-Hatta yang memang sudah semakin tidak bisa menampung kebutuhan penerbangan.

@suprianto annaf

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun