Mohon tunggu...
nanang suprayogi
nanang suprayogi Mohon Tunggu... profesional -

Penikmat ilmu

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Serahkan urusanmu pada Ahlinya

14 Maret 2013   12:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:47 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Keterbatasan manusia

Setiap manusia dalam perjalanan hidupnya pasti mengalami pasang surut, semangat terkadang malas, optimis terkadang pesimis. Merasa tenang terkadang galau, merasa lapang terkadang sempit.

Dalam kondisi susah manusia akan berusaha maksimal untuk menghadapi rintangan dan hambatan, ia akan berusaha keras agar tujuan tetap dapat dicapai, sukses dapat diraih. Dengan berbagai macam cara manusia melakukannya namun terkadang ia tetap belum dapat mendapatkan kepuasan dari usahanya.

Adalah manusia sebagai mahluk yang terbatas. Terbatas dalam kemampuannya, terbatas dalam ilmunya, termasuk terbatas dalam kesehatan, kebugarannya. Itulah manusia, mahluk yang didesain dalam segala keterbatasannya.

Lalu dengan kondisi terbatas tersebut bagaimana mungkin manusia dapat meraih cita-citanya? Tentunya jawaban yang paling sering disampaikan adalah berusaha maksimal mungkin. Namun bukankah manusia itu terbatas?

Kesadaran akan keterbatasan

Dengan menyadari bahwa manusia terbatas, maka ia akan terbantu untuk mengahadapi masalahnya. Pertama ia akan berusaha sampai pada batas yang semaksimal yang ia bisa, kedua ia akan mencari pelengkap untuk menutupi keterbatasannya, untuk menyempurnakan usahanya.Secara psikologis ketika manusia menyadari kekurangannya, maka ia sesungguhnya telah memosisikan dirinya pada posisi yang tepat dan strategis, sadar diri, dan tahu langkah strategis apa yang harus ia lakukan. Laksana pemimpin pasukan yang bersiap untuk bertempur di medan juang, agar dapat memenangkan peperangan, ia tidak akan berperang dengan bekal yang terbatas. Ia akan mengukur kekuatan diri, mengukur kekuatan musuh, mengatur taktik dan strategi, dan bila ia menyadari keterbatasannya, maka ia akan meminta bantuan kepada yang mampu memberikan bantuan, itulah langkah-langkah untuk dapat memeroleh kemenangan.

Menyempurnakan keterbatasan

Siapakah kira-kira yang mampu memberikan bantuan pada kita? Siapakah yang mampu menyempurnakan keterbatasan kita? Siapakah yang mampu menggenapi keganjilan kita. Dialah yang memahami detil tentang kodrat manusia. Yang mendesain manusia, yang menciptakan manusia.Dialah Allah yang tahu betul yang terbaik buat hambanya, dialah Allah yang tahu betul apa kebutuhan Hambanya, dialah Allah yang bisa membantu kita. Dialah yang ahli atas segala urusan manusia.

Langkah yang terbaik yang harus dilakukan manusia adalah, berusaha dengan semaksimal mungkin yang dapat dilakukan, lalu kemudian menyempurnakan usaha maksimal tersebut dengan menyerahkan urusan pada Sang Ahli, Zat Maha Sempurna, yang mampu menggenapi keganjilan, melengkapi kekurangan. Lakukanlah yang terbaik, lalu biarkan Tuhan menyelesaikannya. Do the best, and God will do the rest.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun