Pagi ini tiba-tiba ada perasaan ingin membuka kembali lembaran2 kompasiana, ada rasa kangen dgn tulisan teman2 , saya kira sekarang pastilah tulisannya bukan lagi tentang Pilpres, tetapi bagaimana Pemerintahan ke depan. Bagiamana Pemerintahan Pak Jokowi-JK yang sebentar lagi akan dilantik menjadi pemimpin bangsa yg besar ini.
Walaupun saya bukan pendukung Pak Jokowi-JK dalam Pilpres yang lalu, tetapi saya akan berusaha berfikir posistive terhadap pemerintahan ini, bagi saya sekarang suka atau tidak suka, setuju atau tidak setuju, Pak Jokowi-JK akan memimpin saya, akan memperjuangkan cita-citanya untuk rakyat Indonesia termasuk saya dan keluarga saya.
Saya masih teringat dgn diskusi saya dengan temen di kompasiana ini beberapa bulan lalu, beliau pada penghujung diskusi mengatakan " OK, kalau Pak Prabowo yang terpilih menjadi Presiden, semoga Beliau tidak terbawa sifat emosionalnya dlm memimpin bangsa nanti". Saya juga mengatakan kepada temen saya itu " Seandainya Tuhan mentaqdirkan Pak Jokowi menjadi Presiden, semoga Beliau bisa mandiri dan lepas dari dikte/intervensi Ibunda".
Hari ini kelihatannya masalah BBM semakin rumit, semakin memusingkan para pengurus negeri ini, Pak SBY didesak oleh Kubu Jokowi-JK untuk memutuskan kenaikan harga BBM agar anggaran pemerintah lebih sehat. Tak pelak desakan ini memunculkan komentar banyak rakyat bahwa kubu Pak Jokowi-JK yg diusung oleh PDIP tidak konsisten.  Selama Pemerintahan SBY tahun 2009-2014 PDIP paling vokal menentang setiap ada upaya menaikkan harga BBM.
Situasi ini membuat persinggungan yang kurang sedap antara pemerintahan SBY dengan kubu Pemerintahan baru Pak Jokowi-JK, bahkan ada tudingan Pak SBY sengaja akan membebani pemerintahan baru nanti. Sebaliknya ada pendapat juga dari sebagian masyarakat " lha Pak SBY menaikkan harga BBM itu harus ada alasan, sesuai dgn alasan beliau kalau harga BBM dinaikkan tahun ini beban rakyat akan semakin berat, kecuali kalau memang harga BBM dunia meroket dan kalau tdk dinaikkan akan sangat mengganggu APBN. Nampaknya alasan Pak SBY cukup masuk akal.
Setiap Pemerintahan pasti ada tantangannya sendiri, sewaktu Pak SBY menggantikan Ibu Mega ditahun 2004, Beliau tidak merengek2 kepada Pemerintahan sebelumnya untuk memberikan kemudahan2 era kepemimpinan beliau, tahun 2005 Beliau juga melakukan hal yang berani yaitu menaikkan harga BBM hingga ratusan Prosen nilainya, itu saya kira suatu keputusan yang berani yang telah diambil oleh seorang pemimpin dengan segala resikonya.
Saya berharap Pemerintahan Jokowi-JK juga berani mengambil keputusan dan mampu mengatasi situasi ini bagaimana dlm upaya mengatasi atau menjadikan anggaran Pemerintah yg sehat tanpa menganggu ketenangan rakyat, jangan sampai masalah BBM ini akan memicu keresahan dan kesengsaraan Rakyat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H