Mohon tunggu...
Atty Malula
Atty Malula Mohon Tunggu... lainnya -

Menulis adalah terapi jiwa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tengoklah Kami Barang Sejenak

24 Agustus 2012   03:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:23 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mengingat arti pentingnya sebuah pendidikan, melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi adalah sebuah keinginan.Namun kenyataan tidak semua orang bisa meraihnya,kebanyakan hanya orang-orang yang mampu dari segi materi yang menyekolahkan anak-anaknya sampai tingkat perguruan tinggi.Padahal jika kita di perkenankan untuk bertanya kepada mereka yang tidak sempat mengenyam bangku pendidikan yang lebih tinggi.Dan mereka akan menjawab "kami ingin sekali melanjutkan sekolah kami, tapi keadaan ekonomi kami yang tidak memungkinkan.Untuk mencukupi biaya hidup sehari-hari kadang kurang.Keadaan seperti itulah yang sebagian besar menimpa masyarakat saat ini. Tanpa adanya bekal pendidikan semakin sulit mencari pekerjaan yang layak,mengingat kebutuhan hidup yang semakin meningkat tidak sedikit pula yang memutuskan untuk menjadi TKI ,dengan alasan menjadi tenaga kerja di Luar Negeri bisa memperbaiki kebutuhan hidupnya.Bahkan setiap tahun pengiriman Tenaga kerja keluar negeripun semakin meningkat,di berbagai negara Hongkong, Singapura , Taiwan, Malaysia, Arab Saudi dan negara-negara lainnya yang mencapai angka ribuan.Kebanyakan dinegara Hongkong , Singapura, Taiwan, Arab , bekerja sebagai Domestic Helper(Pembantu Rumah Tangga). Dari berbagai pengalaman tidak semua pera pekerja mendapatkan kebebasan,tapi juga tidak sedikit pula yang mendapat kebebasan dan mendapat jatah libur satu kali dalam seminggu. Saya adalah salah satu tenaga kerja Indonesia yang berada di Hongkong, menurut pengalaman saya selama bekerja di Negara jeky chan ini hari minggu adalah hari yang sangat berharga,kenapa saya mengatakan berharga..? Selama satu minggu penuh kita bekerja dirumah majikan , mentaati semua peraturan yang di berikan oleh majikan masing-masing, bahkan terkadang juga bekerja sampai larut malam. Itupun kalau tidak mendapatkan majikan yang "cerewet". Maka hari minggu adalah hari kebebasan,kita bebas melakukan apa saja ,menghirup udara segara,dan yang paling menyenangkan bisa berkumpul dengan teman dan kerabat.Dan tidak sedikit pula yang memanfaatkan hari liburnya untuk mengisi berbagai macam kegiatan yang bermanfaat ,seperti membentuk wadah perkumpulan mengaji, Dance , Menari , kursus komputer , Kursus Bahasa Inggris, Kursus Bahasa Cantonies, Menjahit, membuat kerajinan. Ini menunjukkan bahwa sebenarnya kami masih haus akan pendidikan, disinilah kami bisa menuangkan segala expresi kita, mengherjakan sesuatu yang bermanfaat dengan mengikuti berbagai kursus & perkumpulan -perkumpulan organisasi yang tujuannya untuk membekali diri sebelum kembali ke Tanah Air. Tidak hanya itu, belum lama ini sebuah lembaga pendidikan formal merambah ke Hongkong. Tujuan utama dari lembaga pendidikan ini adalah membuka pintu bagi siapa saja yang ingin melanjutkan pendidikannya Mulai dari Paket B (Setara SLTP) , Paket C (Setara SMA) , Dan University. Sungguh sangat mencengangkan, betapa tidak..? Tidak pernah terlintas dalm benak kami saat pertamakali menginjakkan kaki di Hongkong, akan ada Program pendidikan berbahasa Indonesia. Sebagian dari kami tidak ingin melwtkan kesempatan ini, kapan lagi kalau tidak sekarang..?Bukan kah ini impian kami untuk melanjutkan pendidikan..?Saya dan kawan-kawan sangat bangga , ditengah-tengah kesibukan kami sebagai pembantu rumah tangga  kami masih bisa menyempatkan waktu untuk membuka-buka buku , dan sekolah di ikuti pada hari sabtu bagi yang berlibur hari sabtu, sedangkan  yang libur hari minggu sekolah diadakan pada hari minngu.Dan kelas minggu lebih banyak di banding kelas sabtu,karena kebanyakan berlibur di hari minggu.Bagaimana mengatur waktu antara belajar , bekerja ,dan istirahat...?? pertanyaan yang sempat melintas pada diri kami. Kenapa bingung,bukankan mereka orang-orang yang sukses menyedikitkan waktu istirahat mereka, mereka mau melakukan apa yang tidak orang lain lakukan, mereka melebihkan sedikit waktu . Belajar dari mereka dan dorongan yang kuat ,niat yang sudah menjalar dalam tubuh kami, inilah saatnya seperti ungkapan pepetah "Berakit-rakit kehulu,berenang-renang ketepian , Bersakit-sakit dahulu ,Bersenang-senag kemudian".  KATA BIJAK dari sebuah Buku(MALULA) yang pernah saya baca :" BEKERJA / KULIAH DI NEGARA ORANG BAGAIKAN BERDIRI DIATAS KACA, KAMU BISA BERCERMIN BANGGA DIATASNYA ,NAMUN KAMU TIDAK TAHUAPAKAH AKAN TERUS BERDIRI DENGAN KOKOH ATAUKAH JATUH TERGELINCIR" karenanya kamu harus WASPADA....*jangan banyak bermain-main karena masa kecilmu sudah lewat ,*Jangan banyak membual karena lidahmu bisa lebih tajam daripada pedang, * Jangan pernah berdusta karena kepercayaan orang terlalu mahal untuk di hianati,*Dan jangan pernah menyakiti orang lain karena hati manusia bisa lebih rapu daripada istana pasir. ______________________________________________________________hongkong , 24 Agustus 2012______________

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun