Menghadapi Masalah Bullying dan Ketidakadilan Gender Pada Tingkat Dasar : Langkah Menuju Lingkungan yang Inklusif dan Aman?
Pernahkah kalian waktu duduk dibangku sekolah dasar dengan teman sekelas anda ejek-ejekan nama Ayah atau orang tua dan berujung menjadi kekerasan?
Peran orang tua, guru, dan lingkungan menjadi hal yang sangat penting terkait hal tersebut. Mengapa? Karena anak yang masih duduk disekolah dasar itu wajib dan perlu untuk dibimbing setiap saat menuju jalan yang benar dan menjadikan anak tersebut mempunyai attitude yang baik. Ada juga yang ejek-ejekan nama orang tua berujung tidak pada tindak kekerasan itu kembali kepada individunya. Pada kasus ini termasuk bullying yang dilakukan yaitu bullying secara verbal. Karena pelaku bullying mengatakan dengan kata-kata yang membuat korban bullying merasa menyakitkan. Apabila yang terjadi tindak kekerasan individu yang diejek itu tidak terima sehingga terjadilah tindakan kekerasan yang dilakukan disekolah dan tanpa sepengetahuan oleh gurunya. Pelaku bullying sering menggunakan intimidasi dan kekerasan untuk menempatkan korban dalam posisi sosial yang lebih rendah. Ini menciptakan dinamika kekuasaan di mana korban merasa tidak berdaya atau terpinggirkan.
Sebagai seorang guru apa sih yang seharusnya dilakukan apabila terjadi hal tersebut agar lingkungan menjadi Inklusif dan aman?
1. Guru membuat Program Pendidikan Anti-Bullying: dengan mengimplementasikan program-program yang mengajarkan tentang dampak negatif bullying dan pentingnya saling menghormati.
2. Guru harus memberitahukan kepada peserta didiknya bahwa mengejek nama orang tua dan lain sebagainya merupakan hal yang tidak menunjukkan ranah positif artinya merupakan hal yang negatif
3. Guru juga harus menjelaskan dampak nya apabila mengejek nama orang tua tersebut
4. Guru juga harus bersikap tegas dengan memberikan sanksi apabila menemukan peserta didiknya melakukan hal tersebut
5. Guru mengintegrasikan pendidikan karakter dalam kurikulum untuk menanamkan nilai-nilai seperti empati, kerjasama, dan toleransi.
6. Guru bekerja sama dengan Orang Tua. Melibatkan orang tua dalam program anti-bullying melalui pertemuan, workshop, dan komunikasi yang efektif.
Dengan adanya hal tersebut bisa juga orang tua dari peserta didik yang diejek tidak terima dengan ejekan yang dikeluarkan oleh peserta didiknya sehingga bisa menimbulkan masalah yang sangat serius. Kekerasan yang bisa terjadi apabila hal tersebut dilakukan misalnya menjabak, menyubit, berkata kasar dan lain sebagainya. Hal mengejek apabila dilakukan sudah masuk kedalam ranah bullying.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H