WASPADA! BIAS GENDER TERJADI DI LINGKUNGAN SEKITAR
Secara umum bias gender dapat diartikan sebagai ketidakseimbangan dalam memberikan hak, kewajiban, dan perlakuan yang berbeda-beda didasarkan pada perbedaan dari jenis kelamin. Bias gender yang terjadi disekitar kita dapat dikategorikan secara langsung, secara tidak langsung, dan bias gender sistemik . Yang dapat kita maksud dari bias gender secara langsung yaitu perlakuan yang berikan terlihat sangat jelas baik itu disebabkan dari tingkah laku, aturan, ataupun norma-norma yang berlaku dalam masyarakat tertentu. Sedangkan, bias gender secara tidak langsung dapat diartikan sebagai perlakuan yang berbeda terhadap hak yang sama misalnya pada hal peraturan yang diberikan sama tetapi dalam melaksanakannya tetap melihat perbedaan jenis kelamin. Ada juga bias gender sistemik yang dapat diartikan sebagai pemberian terhadap perlakuan yang berbeda atas dasar warisan aturan yang berlaku ataupun budaya yang sudah turun temurun.
Bias dapat diartikan sebagai keadaan memihak dari salah satu entah itu memihak laki-laki atau perempuan. Sedangkan gender adalah suatu sifat yang sudah melekat pada laki-laki dan perempuan, secara garis beras gender ini adalah peran yang membedakan dari peran laki-laki atau peran perempuan. Dengan adanya penjelasan diatas bias gender dapat diartikan luas yaitu ketidaksetaraan gender yang dimana adanya asumsi bahwa suatu hal atau kegiatan yang hanya bisa dilakukan oleh gender tertentu saja. Hal ini memiliki arti bahwa kegiatan yang dilakukan hanya memihak atau merugikan salah satu jenis kelamin entah itu merugikan pihak laki-laki atau merugikan pihak perempuan.
Berdasarkan pengalaman yang sudah terjadi di kehidupan saya ada beberapa contoh yang sudah terjadi dalam kategori bias gender. Yaitu sebagai berikut :
1. Dalam kegiatan kerja bakti peran anak laki-laki di Sekolah identik berperan dalam membersihkan lingkungan bagian luar seperti mencakul, memotong rumput menggunakan sabit dan lain sebagainya. Sedangkan memposisikan anak perempuan identik dengan membersihkan kelas seperti menyapu, membersihkan jendela, membersihkan lantai dengan pel, dan lain sebagainya
2.Di tingkat provinsi mengadakan senam yang mayoritasnya lomba tersebut diikuti oleh anak perempuan. Padahal anak laki-laki juga bisa melakukan kegiatan senam tersebut
3. Dalam pembagian tugas Pada saat menjadi dirigen di acara upacara adalah anak perempuan. Padahal kalau di latih dengan terampil anak laki-laki juga bisa menjadi dirigen
4. Pada saat kerja kelompok apabila ada tugas seperti memotong menggunakan gergaji pasti akan dilakukan oleh laki-laki. Dan anak perempuan mengerjakan tugas lainnya yang tidak berkaitan dengan alat seperti gergaji.
5. Pada saat ujian praktek sekolah mengenai tata boga, siswa laki-laki dan perempuan berkelompok dijadikan 1. Pada saat membawa makanan dan minuman untuk disajikan kepada guru identik dilakukan oleh perempuan.
6. Dalam menggunakan barang yang mayoritasnya berwarna seperti pink atau ungu pasti identik dengan seorang anak perempuan. Sedangkan memakai barang apapun yang berwarna gelap seperti hitam pasti diidentikan dengan seorang anak laki-laki.
7. Pada kasus terkait konstruksi sosial, pasti kaum laki-laki dipandang lebih kompeten dan lebih bisa dibandingkan dengan kaum perempuan
Lantas bagaimana cara mengatasi bias gender yang tejadi disekolah?
Mungkin disini saya memiliki opini ada beberapa cara yang dapat dilakukan
1. Sebagai seorang guru bisa mensosialisasikan mengenai dampak bias gender untuk anaknya kepada orang tua dan memberi tahu bagaimana cara mengatasinya
2. Dalam mengajar dikelas guru bisa menggunakan model, strategi, dan metode yang dapat menunjang materi mengenai bias gender kepada siswanya dengan melalui bercerita, berceramah, role playing, dan lain sebagainya
3. Di perpustakaan sekolah disajikan buku yang membahas mengenai gender dan ditampilkan secara menarik agar siswa dapat tertarik untuk membaca buku tersebut.