Mohon tunggu...
nugraha
nugraha Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

It Is Finished / Well Done

29 Februari 2016   07:20 Diperbarui: 29 Februari 2016   07:26 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Didalam Alkitab perjanjian baru, ada dua kalimat yang mengubah hidup saya. Kedua kalimat itu sangat menggetarkan hati dan memberikan impact yang sangat besar di hidup setiap orang percaya. Yang pertama adalah “Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia“, atau well done! My good And faithful servant. Kalimat kedua adalah kata2 Yesus terakhir sebelum Dia menyerahkan nyawaNya diatas kayu salib; “sudah selesai” atau it is finished.

Pada awal kehidupan saya sebagai orang percaya, kata2 Yesus “Baik sekali perbuatanmu” atau “well done” merupakan cita cita dan kerinduan hati saya. Saya sangat mengharapkan kata2 itu keluar dari mulut Yesus ketika nanti saya menghadap ke Tahta pengadilan Kristus.
Sebagai manusia yang tidak sempurna, begitu sering kita melakukan sesuatu yang pasti tidak termasuk di katagori baik sekali perbuatanmu. Semakin lama, kita semakin merasakan hidup kita banyak akan ketidak sempurnaan. Obsesi saya dan juga sebagian besar orang Kristen akan kata well done itu akhirnya menjadikan kata itu menjadi syarat keselamatan. Semakin sering kita gagal, semakin kita tidak yakin akan keselamatan kita.

Beberapa tahun belakangan ini, mulai muncul pesan pesan beralaskan kasih karunia yang murni. Ajaran yang menekankan karya Yesus diatas kayu salib yang sudah selesai menjadi sangat populer. Pengajaran ini terdengar baru bagi orang Kristen yang fokusnya sudah bergeser menjadi keselamatan akan kita terima ketika Yesus berkata “well done ” apabila kita bisa menyenangkan Yesus terus menerus.
Pesan pesan dari ajaran Radical Grace itu menyebabkan kita sadar bahwa keselamatan kita sama sekali tidak terkait dengan perbuatan kita, melainkan karena Kasih Karunia melalui iman. Banyak orang Kristen yang terbelenggu oleh ajaran ajaran yang kurang tepat, kini kembali bersuka cita karena kemerdekaan didalam kebenaran Kristus. Seperti sebuah pendulum yang berayun dari ketergantungan keselamatan dari perbuatan baik, ke ekstrim satunya yaitu kemerdekaan karena karya Yesus diatas kayu salib.
Efesus 2:8) Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,(9) itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.

Apakah semua orang percaya akan menerima ucapan “well done”? TIDAK. sementara keselamatan kita adalah pemberian yang tidak perlu kita upayakan, tetapi ucapan well done itu sangat bergantung dengan perbuatan kita. Alkitab secara konsisten membedakan mana yang Kasih Karunia (sepenuhnya bukan usaha kita) sebagai pemberian, mana yang UPAH (Reward) yang tergantung dari perbuatan kita.
1 Korintus 9:25) Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi. (26)Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul. (27)Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.

Paulus seorang rasul yang dijuluki rasul kasih karunia, ternyata tidak tinggal diam didalam kasih karunia terus menerus. Dari tulisannya, kelihatan bahwa dia berusaha dengan sungguh sungguh.
Filipi 3:(13) Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, (14) dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.

Paulus di surat Filipi menyatakan bahwa dia sendiri belum menangkapnya. Dia masih berlari pada tujuan memperoleh hadiah (prize) itu. I PRESS TOWARD THE MARK OF THE PRIZE.
Didalam kekristenan kita adalah orang orang yang bebas memilih. Kita bisa memilih untuk sekedar selamat dan tidak memperoleh upah atau prize. Atau kita dapat memilih untuk mencapai apa yang diidamkan Paulus. Bagi saya, apa bentuk upah tidak terlalu penting, tetapi ucapan Yesus kepada saya “well done” merupakan ucapan yang saya nantikan.
Pendulum akan selalu berayun. Saya berharap ayunan akan menuju ke equilibrium kebenaran dan kasih karunia atau Grace And Truth.

 

https://karnakasihnya.wordpress.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun