Suporter Indonesia -- Ancaman sanksi berat dari FIFA selaku otoritas resmi sepakbola dunia kini menghantui seluruh tim sepakbola Indonesia. Kemungkinan paling ganas dari
sanksi ialah, Indonesia di akan blacklist di tandai sepakbola hitam atau dilarang mengikuti di even internasional oleh FIFA.
Hal ini sudah kita ketahui terutama para kompasianer disini, bahwa opini ini muncul pasca kisruh yang terjadi sewaktu diadakannya Kongres PSSI di Jakarta, (20/5) lalu.
Kongres yang diketuai Komite Normalisasi (KN) PSSI dengan agenda pokok pemilihan ketua
umum, Wakil Ketua Umum dan Anggota
Eksekutif PSSI itu tidak membuahkan hasi agar kondisi persepakbolaan kita semakin lebih baik. Kongres yang sebenarnya bertujuan agar menyelamatkan persepakbolaan tanah air ini malah dijadikan ajang gontok-gontokkan dan ludruk emosional peserta yang sangat kentara sekali mengusung kepentingan golongan.
Apa yang telah terjadi itu cukup kita sayangkan, sebagai suporter Indonesia kita hanya bisa mengelus dada, menghela nafas panjang. Duh Gusti!.
Salah satu pemain timnas senior (TRG)heee, Benny Wahyudi. Bek tangguh Arema ini berkomentar di Malang Post, jika PSSI benar akan terkena sanksi FIFA, maka bisa merugikan para pemain sepakbola di seluruh Indonesia tanpa memandang club manapun. Efeknya jelas Indonesia dilarang
tampil di ajang internasional manapun ( dibawah naungan FIFA), alhasil para pemain hanya
merasakan bermain di kompetisi dalam negeri,
dan itu sama saja seperti laga tarkam (antar
kampung).
‘’Ya sangat merugikan sekali bagi pemain. Kita, kalau mainnya hanya di dalam negeri saja, ya
kayak tarkam. Semoga saja Indonesia tak sampai
terkena sanksi Fifa, dan ke depannya persepakbolaan Indonesia akan baik-baik saja dan
semakin berprestasi,”. terang Beny saat
dikonfirmasi Malang Post,.
Pemain yang tampil ciamik ketika membela Arema
ini memprediksi, mungkin banyak pemain muda
yang sangat. Termotivasi ingin bermain di timnas. Terlebih, komposisi timnas sekarang juga tersusun sejak usia dini hingga timnas senior, maka itu peluang untuk bisa bermain di timnas sangat terbuka lebar. Sebuah kebanggaan tersendiri dan tak ternilai harganya jika dapat membela tim negaranya dalam sebuah ajang internasional.
Mungkin banyak pemain muda yang ingin main
di timnas. Mereka akan kehilangan semangat
untuk bermain bola lagi jika sampai Indonesia
terkena sanksi tidak boleh bermain di ajang
internasional oleh FIFA,
Penulis sangat berharap ke depan tgl 10 Desember besok, FIFA tak sampai hati untuk menjatuhkan sanksi pada Indonesia. Sebab selain hanya akan menjadi liga tarkam dan merusak masa depan pemain dengan adanya sanksi ini, peluang investor untuk masuk ke berbagai club di Indonesia bakal terganggu. Bahkan tidak menutupi kemungkinan mereka para investor dan sponsor ikut memblokade dan ngebully liga di Negara Indonesia. Cukup miris sekali bukan?
Walaupun konon banyak club yang Investor sudah ada, tapi dengan melihat perkembangan yang kurang positif ini terkait persepakbolaan
Indonesia, maka sudah barang tentu para Investor ini akan kembali berhitung akan keinginan mereka untuk menginvestasikan dananya di sepakbola.
Kalau benar terkena sanksi FIFA, sangat sulitlah investor untuk masuk, LPI-LSI dengan modal liga terjeger Sealam Semesta, tergemerlap di dunia dan akhirat, se akan-akan tidak berarti sama sekali. Semoga PSSI dalam konggres besok bisa mengatasi ancaman terburuk ini, dengan legowo mensikapi kisruh ini.