PSSI mengungkap fakta baru terkait peserta pra-kongres yang digelar Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) di Jakarta, beberapa waktu lalu. Fakta tersebut dengan menghadirkan peserta yang hanya pekerja penjaga Stadion Lakidende Kendari dalam kegiatan yang agenda utamanya menggelar Kongres Luar Biasa (KLB).
Pria berusia 45 tahun itu dikenal bernama Ikram. Dalam keterangan persnya di kantor PSSI Senayan, Selasa, Ikram menjelaskan dipanggil mengikuti Pra-Kongres KPSI di Swiss Bel Hotel Mangga Besar, Sabtu (21/1) lalu.
Saat itu, Pra-Kongres KPSI yang merupakan penjelmaan Forum Pengprov PSSI diklaim dihadiri 488 pemilik suara anggota PSSI. Dalam pertemuan tersebut, mereka menuntut PSSI menggelar KLB untuk mengganti kepengurusan Djohar Arifin Husin.
Sejak awal diketahui peserta memang mencurigakan karena diduga banyak dihadiri orang-orang yang bukan pemilik suara anggota PSSI, seperti halnya Ikram. Didampingi Pengurus Pengprov PSSI Kendari, Elvis, Ikram mengatakan tidak tahu menahu soal Pra-Kongres KPSI tersebut.
Hanya saja, dia diminta Wakil Bendahara Pengprov PSSI Sultra, Dopi, untuk ikut ke Jakarta dan hadir. Menurut Ikram, dirinya diberi sejumlah uang, tiket plus penginapan selama dua hari di Jakarta. Hanya saja, dia tidak membubuhkan tandatangannya, walau diharuskan masuk dan duduk di dalam rapat.
Pengurus Pengprov PSSI Sulta, Elvis, mengatakan sebenarnya pemilik suara di Sultra ada 15. Dari jumlah itu, hanya Ketua Pengprov PSSI, Sultan Sabaruddin Labamba, sendiri bersama sekertarisnya yang mendukung kegiatan KPSI dengan 12 Pengcab PSSI Sultra plus tiga klub mendukung PSSI pimpinan Djohar.
Sumber: WASPADA ONLINE
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H