Sebagian wilayah Wonogiri, termasuk kotanya, tergolong sebagai area blank spot. Alias area yang tidak terjangkau siaran televisi. Utamanya karena topografinya yang terkepung gunung. Kondisi kronis semacam ini nampaknya tidak pernah menjadi perhatian serius pemerintah kabupaten setempat, boleh jadi karena warga sudah menemukan solusinya sendiri. Yaitu dengan menggunakan jasa operator televisi kabel.
Operator semacam ini ini oleh bos media raksasa Rupert Murdoch ia sebut sebagai splendid entrepreneur. Seperti diceritakan di majalah Business Week (6/3/1995) saat siaran televisi satelitnya Star TV dicuri oleh penduduk di India dan dijual kembali melalui jaringan kabel, Murdoch justru membiarkan hal itu.
Para pencuri siarannya tersebut justru ia sebut sebagai wiraswastawan yang cerdas, splendid entrepreneur. Karena dengan semakin meluasnya jangkauan siaran bagi Star TV membuka peluang Murdoch untuk menaikkan biaya pemasangan iklan di stasiunnya tersebut.
Kiat cerdas Murdoch itu di dalam negeri ini justru disingkiri oleh stasiun televisi RCTI, GlobalTV dan Trans7, yang masing-masing memiliki hak eksklusif menyiarkan Piala Dunia Sepakbola 2010 dan Turnamen Bulutangkis Indonesia Terbuka 2010. Karena untuk acara sepakbola dan bulutangkis pada pelbagai stasiun itu telah dilakukan pengacakan, yang membuat kami di daerah blank spot ini tidak bisa menonton acara olahraga penting tersebut.
Bisakah pelbagai stasiun televisi tersebut segera membangun stasiun penguat di sekitar Wonogiri sehingga membuka akses warga kota kami untuk bisa nonton siaran olahraga kelas dunia yang mereka pancarkan ?
Bambang Haryanto
Warga Epistoholik Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H