Bismillah,
Belajar tidak pernah berhenti. Tidak mesti di kelas. Tidak habis-habisnya. Pagi ini siang ini 25 Januari penulis bercabang dua antara mau kondangan ke pernikahan anak UNSRI-1 di De Sultan atau ke praktikum mahasiswa Pps Ilmu pertanian UM Palembang. Alhamdulillah pilihan penulis tepat - mendampingi mahasiswa kunjungan praktikum di Pegayut dan sawah Km 5 jalan tol Palembang indralaya. Banyak fenomena yang penulis temukan dalam menemani praktikum mahasiswa kali iniÂ
Fenomena pertama
Di pegayut Kertapati Palembang ada pabrik pengolahan padi menjadi beras yang mampu mengolah gabah sebanyak 73 Â juta ton peetahun. Itu berarti pabrik itu mampu mengolah gabah yang dihasilkan dari sawah seluas 18 ribu hektar lebih per tahun. Pabrik ini mempekerjakan sekitar 200 karyawan.
Fenomena kedua
Pabrik ini mempunyai limbah 0 ton per tahun karena dedak, sekam, bekatul dimanfaatkan semua tanpa tersisa. Sekam dibakar untuk menjadi sumber energi pengeringan gabah yang mempunyai 20 oven dengan kapasitas 300 ton per oven selama 15-20 jam. Dedak dan bekatul dijadikan pupuk organik di sawah-sawah mereka.
PT. Buyung punya sawah 300 ha di Pelabuhan dalam pemulutan dan ribuan hektar di jalur banyuasin dan di berbagai tempat.
Fenomena ketiga
Sawah milik PT buyung putra pangan di Pelabuhan Dalam Pemulutan menerapkan teknologi irigasi dan darinase dari Vietnam. Sehingga mereka dapat melakukan 2 x tanam dan panen setiap tahun. Tanam pertama setiap bulan April yang dipanen pada bulan Juli. Kedua penanaman pada bulan Oktober dan dipanen bulan Januari. Ternyata penanaman bulan April mempunyai produksi lebih tinggi dibandingkan  dengan penanaman pada bulan oktober. Kondisi ini berbanding terbalik dengan produksi sawah irigasi sungai di mana produksi yang tinggi dicapai pada penanman pada bulan Oktober.
Fenomena keempat
Pada sawah milik PT Buyung putra pangan dengan luas 300 hektar itu mampu menghasilkan gabah antara 3 ton hingga 8 ton per hektar per musim tanam. Sementara harga gabah saat ini Rp 5700 per kilogram. Ada 5 jenis beras premium yang dijual di pasar dengan kemasan 20 kg, 10 kg, 5 kg. Merek jual beras dari PT Buyung putra pangan ini antara lain Topi Koki, Arjuna dan Belida. Per bulan 1 pabrik PT Buyung putra pangan mengantongi Milyaran Rupiah dan per tahun triyunan rupiah. Amazing