Bismillah,
Bangga dengan teman penulis satu ini. Dia adalah tamatan Fakultas Teknik jurusan Sipil di Universitas Sriwijaya Palembang. Beliau adalah teman penulis waktu bersekolah di SMA satu Bengkulu Selatan. Beliau termasuk cerdas. Di kelas termasuk rangking 5 besar. Sosok sederhana. Setelah pensiun berkebun di desa Air Les Kepahyang Bengkulu. Desa ini berada di lereng bukit kabah. Â
Harga kopi mahal
Bagi Yalinus uang bukan masalah lagi sekarang. Mengapa? Karrna harga kopi cukip mahal. Per kilogram biji kopi mendekati angka 140 ribu. Â Dengan luasan kebun yang memadai dan produksi tinggi maka mudah bagi Yalinus untuk membeli mesin pengolah hasil kopi menjadi biji kopi yang siap dijual ke pasar. Yalinus punya kendaraan angkutan sendiri, punya mesin olah buah kopi memjadi biji. Tapi belum jelas apakah dia sudah mengurus brand biji kopi yang didaftarkan ke dinas perdagangan.Â
Bayangkan jika
Produksi kopi di kepahyang ini bisa mencapai 3 ton  per hektar dan luas kebun 5 hektar maka setiap tahun bisa menghasilkan 5x3 x 1000 x Rp 140 ribu atau Rp 2 1 milyar per tahun. Itu panen musiman. Bagi Yalinus uang bukan masalah lagi sekarang. Waktu jadi PNS beliau biasa-biasa saja. Kini Yaninus bisa beli apa saja dan jalan-jalan kemana saja. Ikut bangga ya sobat. Jangan lupa bayar zakat ya.Â
Â
Ir yalinus
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H