Bismillah,
Pertanyaan ini dari mana asalnya? Itu spontam saja. Karena penulis menemukan kenyataan dari tahun ke tahun. Apa itu? Di tetangga, di med sos, di kantor, di pasar, di mana-mana orang dengan bangga tak takut dengan api neraka. Kok gitu? Iya. Orang kaya, oeang biasa, pejabat, calon anggota dewan, pegawai negeri dll banyak tanpa malu-malu bicara praktek-praktek salah, seperti curang, ingkar janji, nifaq dll. Jika data tentang apapaun sudah terlambat banyak yang secara terang-terangan maupun sembunyi melakukan tindakan kriminal.Â
Sogok Menyogok
Sudah jelas bahwa sogok menyogok bukan sekedar dosa. Kalau sogok menyogok hanya persoalan dosa maka bisa bertaubat. Tetapi jika sogok menyogok itu sudah menjadi budaya maka itu bukan persoalan mudah untul diberantas. Sangat jelas pada hdis nabi Muhammad bahwa sogok menyogok itu tempatnya di neraka. Tapi bagi orang indonesia itu dianggap tak mengapa. Karena otu mereka yang terlibat akan terus melakukan karena dalam hati mereka tidak ada rasa malu. Tak ada rasa malu berbuat dosa itu ciri iman sudah pergi jauh. Hilang rasa malu berarti hilang iman. Â Pantas saja Allah melarang keras sogok menyogok.Â
Budaya tak takut neraka
Kalau orang takut api neraka maka takkan lah ada orang sogok menyogok dalam pelayanan publik  dalam pilkada, dalam pileg, dan dalam pilpres. Sudah menjadi rahasia umum bahwa sogok menyogok sudah menjadi bagian hidip bangsa kita dan bahkan tidak malu-malu menjadi panitia atau tim sukses dari sogok menyogok itu.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H