Mohon tunggu...
supli rahim
supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Orang biasa

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Benarkan Orang Indonesia Kebanyakan Tak Takut Api Neraka?

30 November 2024   15:32 Diperbarui: 1 Desember 2024   08:48 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Pertanyaan ini dari mana asalnya? Itu spontam saja. Karena penulis menemukan kenyataan dari tahun ke tahun. Apa itu? Di tetangga, di med sos, di kantor, di pasar, di mana-mana orang dengan bangga tak takut dengan api neraka. Kok gitu? Iya. Orang kaya, oeang biasa, pejabat, calon anggota dewan, pegawai negeri dll banyak tanpa malu-malu bicara praktek-praktek salah, seperti curang, ingkar janji, nifaq dll. Jika data tentang apapaun sudah terlambat banyak yang secara terang-terangan maupun sembunyi melakukan tindakan kriminal. 

Sogok Menyogok

Sudah jelas bahwa sogok menyogok bukan sekedar dosa. Kalau sogok menyogok hanya persoalan dosa maka bisa bertaubat. Tetapi jika sogok menyogok itu sudah menjadi budaya maka itu bukan persoalan mudah untul diberantas. Sangat jelas pada hdis nabi Muhammad bahwa sogok menyogok itu tempatnya di neraka. Tapi bagi orang indonesia itu dianggap tak mengapa. Karena otu mereka yang terlibat akan terus melakukan karena dalam hati mereka tidak ada rasa malu. Tak ada rasa malu berbuat dosa itu ciri iman sudah pergi jauh. Hilang rasa malu berarti hilang iman.  Pantas saja Allah melarang keras sogok menyogok. 

Budaya tak takut neraka

Kalau orang takut api neraka maka takkan lah ada orang sogok menyogok dalam pelayanan publik  dalam pilkada, dalam pileg, dan dalam pilpres. Sudah menjadi rahasia umum bahwa sogok menyogok sudah menjadi bagian hidip bangsa kita dan bahkan tidak malu-malu menjadi panitia atau tim sukses dari sogok menyogok itu. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun