Mohon tunggu...
supli rahim
supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Orang biasa

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kita Meninggal Pasti di Tanggal Bulan Hijriyah

25 November 2024   06:51 Diperbarui: 25 November 2024   08:14 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Judul itu bukan provokatif bukan pula Rasis. Ini hanyalah politik jurnalistik agar pembaca membaca tulisan penulis. Jika tulisan penulis dibaca oleh pembaca maka penulis dapat pahala. Dari mana? Dari membaca ayat alquran yang ada pada setiap tulisan penulis di kompasiana atau media sosial penulis insha allah ada kata bismillah, dengan nama Allah. Kata bismillah itu menjadi pembuka rahmat Allah kepada pembaca dan penulis.

Kita pasti mati

Kita pasti mati. Iya betul. Itu firman Allah fi dalam surat al-Ambiyah ayat 35 "setiap yang bernyawa pasti akan mengalami kematian". Lalu semua manusia akan diuji atau telah diuji dengan yang enak dan tidak enak. Kepada Allah juga kalian akan dikembamikan. Kembali kepada Allah ini tentu berimplikasi luas mulai dari proses audit dan proses pembalasan -surga apa neraka. Siapa yang lulus ujian maka akan diganjar surga siapa yang tidak lulus akan diganjar neraka.

Ulang Tahun

Dosen kami di jurusan tanah FP Unsri antara tahun 1980-an sampai 2017 membuat daftar ulang tahun kelompok bulan kami para dosen tang masih aktif mengabdi atau yang sudah pensiun. Tulisan tentang ini dapat dilihat di sini.

Nabi Muhammad contoh

Apa saja yang terjadi pada nabi Muhammad adalah cerminan, contoh dan teladang dalam kehidupan manusia ummatnya termasuk kita. Nabi lahir di bulan rabbiulawal dan dia juga meninggal di bulan yang sama. Ini berarti kita juga akan meninggal pada bulan yang sama yakni bulan muharram sampai zulhijjah. Salah satu tanggal yang tidak ada setiap 4 tahun adalah tanggal 29 Februari. Tanggal ini akan muncul 4 tahun sekali. Beda dengan bulan hirjriyah selalu ada. 

Meninggal itu keniscayaan

Apapun yang sudah kita bahas di dalam tulisan ini yang terpenting adalah apa persiapan kita untuk menghadapi kematian bukan kapan kematian. Kematian itu sudah pasti tak usah diragukan lagi. Ada banyak kejadian bahwa orang tua mati, tetapi orang muda mati. Orang sehat mati apalagi orang sehat. Orang kota mati apalagi orang desa. Orang pintar apalagi orang bodoh. Orang taat mati apalagi orang tak taat. 

Wallahualam bishawab. Ila ilaqo'. Fastabiuk khairot.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun