Bismillah,
Setiap hari dari bangun tidur hingga tidur lagi manusia berjuang untuk selamat dunia akhirat, untuk bahagia dunia akhirat, untuk tenang, untuk sejahtera, untuk damai dan untuk aman. Manusia selalu dihadapkan kepada dua dua atau pasangan pasangan dari pernak pernik kehidupan. Ada halal ada haram, ada boleh ada tidak boleh, ada pantas dan tidak pantas, ada makruf ada mungkar, ada madu ada racun, ada yang baik dan ada yang buruk. Itulah ujian manusia selama hidup di dunia. Untuk apa? Allah sudah menyiapkan dua hal juga yakni surga san neraka.
Manusia makhluk sempurna
Dalam alquran Allah banyak berfirman bahwa manusia itu Allah ciptakan dalam keadaan sempurna. Sempurna akalnya  sempurna fisiknya, swmpurna jiwanya. Tapi tidak sedikit manusia menjadi tercela dan manusia yang lebih rendah dari binatang. Kenapa? Karena manusia selalu dihadapkan kepada dua pilihan yakni baik dan buruk, halal dan haram, pantas dan tak pantas, boleh tak noleh, makruf dan mungkar, beriman tak beriman, beruntung dan merugi.
Selalu Mawas Diri
Hidup manusia penuh dengan peluang dan tantangan yang dengan itu apakah mereka memanfaatkannya dengan baik atauntidak. Apakah mereka menjalani hidup ini dengan jalan syukur atau kufur, apakah mereka memperoleh ridho Allah atau tidak san apakah mereka mensapatkan surga atau neraka.
Karena itu manusia harus selalu mawas diri dari pagi sampai ke siang hari, dari muda ke masa tua, dari miskin kepada kaya, dari sakit ke sehat, dari hina kepasa mulia. Cara manusia mawas diri tentu melalui pendidikan agama. Manusia diminta untuk menjalankan syariat islam secara kaffah. Allah juga meminta jangan kita mati sebelum memeluk agama islam. Karena islam adalah agama pertama dan terakhir yang Allah kirim ke dunia ini melalui para nabi dan rasul.
Lima sifat
Allah melalui rasulnya memerintahkan kepada manusia agar setiap hari setiap saat, dari dahulu sampai hari kiamat untuk memiliki 5 sifat berikut. Pertama, sifat syukur bukan kufur. Kedua, sifat zikir oepada Allah bukan lalai mengingat Allah. Ketiga, sifat fikir akhirat bukan fikir dunia. Keempat, sifat sabar bukan mengeluh. Kelima, sifat tawakal kepada Allah bukan menggantungkan hidup kepada selain Allah.Â
Sungguh beruntung orang yang selalu menjaga iman dan amal soleh, sungguh beruntung mereka yang menjaga hati sehingga selalu hati-hati, sungguh beruntung mereka yang membantu agama Allah bukan hiduo dari agama Allah  sungguh beruntung mereka yang punya hati baik, hati yang selamat, hati yang penuh rahmat dan ampunan Allah.
