Mohon tunggu...
supli rahim
supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Orang biasa

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Nature

Atasi Banjir dan Kekeringan dengan Konsep

21 Mei 2024   05:35 Diperbarui: 21 Mei 2024   06:16 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Latar belakang penulis yang asal Lubuk Langkap Air Nipis (sebelumnya Kecamatan Seginim) Bengkulu Selatan punya efek kepada "mindset". Penulis juga pernah menajalsni pendidikan yang cukup lama di Inggeris yang curah hujannya relatif rendah tetapi punya cukup air. 

Gabungan latar belakang dan pengalaman itu menginspirasi penulis untuk menerapkan konsep "cut and field" di kawasan tempat tinggal. Tulisan ini mengajak pembaca untuk memberikan sumbangan pemikiran untuk mengatasi permasalagan di negara kita dalam hadapi hujan dan kemarau.

Palembang kota rawa

Kota tempat penulis tinggal adalah kota Musi, Palembang Sumatera Selatan. Kota ini sering mengalami dua keadaan yang ekstrim yakni kebanjiran di musim penghujan dan kkeringan di musim kemarau. Pemikiran untuk mengurangi dampak negatif akibat pembangunan pemukiman pada kota yang mempunyai penduduk hampir 2 juta terus berjalan. Salah satu adalah yang pembangunan rumah yang menyediakan ruang kosong di halaman dengan konsep "cut and fill". Penimbunan rawa hanya dilakukan jika dilakukan dari penggalian sehingga terjadi keseimbangan antara jumlah air yang bisa ditampung pada musim penghujan. Dengan begitu tidak terjadi kebanjiran pada musim penghujan dan kekeringan pada musim kemarau.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun